Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyusun Kehidupan Abadi

1 April 2024   22:27 Diperbarui: 1 April 2024   22:39 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia menuju ujung dunia

Jalani takdir kehidupan fana

Dunia nyata memang melenakan

Tenggelamkan jiwa-jiwa kesepian

Hanyut dalam derasnya cinta dunia

Hingga lupakan takdir kematian

Jika tiba masanya nanti

Tak seorangpun akan peduli

Tiap nyawa sibuk mengurus diri

Sanggupkah ia selamatkan diri

Pada kerasnya pertanggungjawaban nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun