Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengharap Keajaiban

15 Februari 2024   21:44 Diperbarui: 15 Februari 2024   21:48 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah ketulusan lahir
Setitik kepedulian tumbuh
Bukan tanpa alasan
Panggilan semesta menyentuh jiwa
Hati tergerak sampaikan rindu
Perjuangkan kebenaran sepenuh tekad
Demi pertiwi tersenyum kembali

Tak sangka kumpulan insan bersatu
Sambut panggilan suci tanpa ragu
Secuil daya langkahkan raga
Sembari lantunkan doa tanpa putus
Besar asa Tuhan turunkan keajaiban
Kemenangan atas keberpihakan
Kebaikan untuk semesta raya

Niat buruk penguasa tak lagi terbendung
Kerahkan segala cara kokohkan kuasa
Urat malu telah putus, jauh nian dari adab
Namun keyakinan sanubari tenangkan diri
Segala keburukan akan kalah oleh kebaikan
Perjuangan sampai titik darah penghabisan
Semoga pintu langit bukakan kemenangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun