Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersingkap

11 Februari 2024   23:28 Diperbarui: 11 Februari 2024   23:31 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu persatu tabir kegelapan tersingkap
Mata demi mata terbelalak menatap
Saksikan pesan penting sang ahli
Tentang keburukan penguasa
Ada kegundahan merasuk
Belumkah terlambat langkah kita?
Nasib bangsa diujung petaka
Tak mau ibu pertiwi menderita

Bongkar realita sampaikan berita
Tak ingin tunduk pada penyimpangan
Tak gentar pada berbagai ancaman
Tegak berdiri lawan sepenuh hati
Sadarkan manusia yang terlena
Bahwa negri ini tak baik-baik saja
Setitik dukungan kita begitu berarti
Ambil bagian bangkitkan perjuangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun