Secara umum gerakan Islam radikal menjadi sebuah ancaman bagi bangsa ini. Jalan kekerasan yang mereka pilih baik dalam bentuk aktual, sistemik, ataupun simbolik selalu menjadi teror mental yang mencekam bagi kelompok Islam lain. Karakter pemikiran kelompok Islam radikal adalah meyakini bahwa paham keagamaan yag mereka pegang selama ini adalah kebenaran yang mutlak tidak bisa didialogkan. Dampak dari pemikiran semacam ini tidak adanya ruang dialog konstriktif bagi kelompok lain untuk mendiskusikan berbagai persoalan keagamaan kehidupan.Â
Nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Aswaja menjadi signifikan untuk dimunculkan dan diaktualisasikan di tengah arus radikalisme yang semakin berkembang dan menguat. Nilai-nilai ini berpotensi dapat dijadikan counter untuk membendung paham radikal. Melalui rekontruksi nilai-nilai aswaja yang kemudian disosialisasikan secara massif-di antaranya melalui jalur pendidikan-diharapkan dapat memberikan pemahaman masyarakat terhadap signifikansi ajaran Islam moderat dan Islam yang rahmah penuh dengan kasih sayang.Â
  Ajaran Islam tidak identik dengan kekerasan, justru sebaliknya, cara-cara damai yang digunakan oleh Islamlah yang membuat Islam bisa hadir dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Indonesia selama ratusan tahun.Sebab itulah Islam tidak pernah setuju dengan model-model ajaran akidah yang diusung oleh kelompok Islam radikal.Â
Aswaja bukan ajaran normatif yang tidak operasional. Justru pada kondisi seperti ini rekonstruksi Aswaja agar mampu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting untuk dilaksankan. Â
Berkembangnya Islam radikal menjadi ancaman bagi Indonesia yang kaya akan keragaman. Hal ini harus segera direspons dengan berbagai upaya untuk mencegahnya. Pendidikan adalah salah satu dari sekian media yang cukup strategis untuk deradikalisasi.tawazun (berimbang), dan tasamuh(toleransi).Â
Ketiga nilai ini adalah modal awal yang utama untuk menangkal paham radikal dan membangun paham keagamaan yang tidak ekstrem. Nilai-nilai Aswaja sangat penting untuk direkonstruksi dan disosialisasikan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Pedoman ini bersifat fungsional-aplikatif dan memberikan respon aktifkreatif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H