Mohon tunggu...
Bangau BeranjakDewasa
Bangau BeranjakDewasa Mohon Tunggu... -

Seorang laki-laki lulusan Teknik Informatika yang mencoba menggeluti bidang tulis menulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Bersaudara

23 Juni 2012   13:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sam dan Ron adalah dua bersaudara yang sedang membangun bisnis perdagangan dari hasil warisan ayah mereka. Keduanya mendapat warisan sama rata, sehingga tidak ada perselisihan di antara mereka mengenai jumlah warisan yang di terima masing-masing. Selain mendapat warisan berupa uang, ayah mereka juga memberikan sebuah nasihat kepada kedua bersaudara itu mengenai bagaimana cara mengelola warisan yang mereka dapatkan sehingga nantinya harta warisan mereka dapat berkembang dan tidak habis.

Tapi sang ayah tidak memberikan petunjuk itu secara jelas kepada mereka berdua. Sang ayah memberikan 3 nasihat yang harus mereka lakukan jika ingin sukses dalam berdagang. Yang pertama sang ayah mengatakan bahwa mereka dalam berdagang jangan pada saat ayam berkokok. Yang kedua dalam berdagang tidak boleh terkena sinar matahari. Dan nasihat sang ayah yang terakhir adalah dalam hidup, mereka harus sering makan seribu mata ikan.

Dengan harta warisan yang di dapat dan nasihat dari sang ayah, mereka berdua berpisah dan merintis usaha dagang mereka masing-masing. Seiring berjalannya waktu, Sam sang kakak berkunjung ke rumah adiknya, Ron. Saat berada di rumah Ron, Sam menceritakan bahwa usaha yang di rintisnya mengalami krisis keuangan padahal dia merasa telah menjalankan nasihat ayahnya dengan baik.

"Ron, aku benar-benar gak tau bagaimana bisa usaha yang aku rintis dengan menjalankan nasihat ayah malah mengalami kegagalan seperti ini. Tapi, kamu malah sukses besar. Apa ayah memberikan nasihat kepadamu yang tak aku ketahui?" tanya Sam menuduh.

Ron tersenyum kepada kakaknya sekilas sebelmu menjawab pertanyaan kakaknya.

"Nasihat yang di berikan ayah kepada ku sama seperti nasihat yang kakak terima. Ayah tidak memberikan nasihat tambahan lain yang kakak tidak ketahui."

"Tapi mengapa? Mengapa usaha yang aku rintis mengalami kegagalan sedangkan usaha yang kamu rintis maju pesat?" tanya Sam masih tidak percaya.

"Mungkin kakak salah menafsirkan nasihat yang diberikan ayah," jawab Ron. "Ceritakan kepadaku apa yang kakak lakukan?"

Sam menghembuskan nafasnya sebentar, "seperti yang di katakan ayah kepada kita berdua. Jangan berdagang saat ayam berkokok, tidak boleh terkena sinar matahari dan memakan 1000 mata ikan setiap harinya."

"Lalu apa yang kakak lakukan?"

"Gampang saja, mengenai nasihat ayam yang pertama mengenai jangan berdagang saat ayam berkokok. Aku berdagang setelah ayam selesai berkokok, jika ayam belum selesai berkokok aku tidak akan berangkat pergi untuk bekerja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun