Beberapa hari belakangan ini, beredar ajakan di dunia maya untuk ngluruk DPRD Surabaya. Ajakan itu ditujukan kepada masyarakat Surabaya agar memberikan dukungan moral pada Walikota Tri Rismaharini yang berniat mengundurkan diri. Mereka ingin memberikan dorongan nyata, agar Walikota mengurungkan niatnya tersebut.
Entah siapa yang memulai, tapi ajakan itu bak gayung bersambut. Dari satu akun ke akun lain, kabar dan berita itu cepat tersebar. Hastag #SaveRisma pun menjadi trending topic di twitter.
Tidak ada yang salah dengan ajakan tersebut, karena masyarakat Surabaya pastinya memiliki alasan tersendiri untuk hal tersebut.
Mereka yakin bahwa selama kota Surabaya berada dibawah pemerintahan ibu Tri Risma, sudah banyak perubahan yang terjadi pada kota terpadat nomor dua di Indonesia tersebut. Beliau tidak segan untuk turun dan terjun langsung baik menyapu jalan, membersihkan selokan bahkan hingga mengatur lalu lintas agar lancar. Tata kota Surabaya sudah mulai rapi. Taman-taman serta ruang terbuka hijau (RTH) bertambah banyak. Lokalisasi Dolly, diperkirakan terbesar di Asia Tenggara, sudah bisa ditutup. Padahal sebelum ibu Tri Risma memimpin, sudah ada yang berniat melakukannya, tetapi urung terlaksana.
Namun masyarakat Surabaya, dan Indonesia secara umum, tersentak saat mendengar kabar jika salah satu Walikota terbaik di Indonesia ini akan mengundurkan diri. Beliau tidak tahan terhadap tekanan politik yang dihadapinya, baik melalui partai politik yang mengusungnya, PDIP, maupun dari partai lain di DPRK Surabaya. Ditambah lagi bahwa beliau merasa tidak diikut-sertakan saat memilih wakil Walikota baru pengganti Bambang D.H, yang mengundurkan diri saat maju pada pilgub Jatim tahun lalu.
Memang berita pengunduran diri itu masih sebatas wacana dan rumor saja. Tapi melihat raut wajah dan gestur Walikota Surabaya ini saat tampil disebuah acara talkshow menyiratkan bahwa ada sesuatu yang sedang di pergumulkan dengan berat oleh beliau.
Mungkin dari tayangan itu pula membuat arek-arek Suroboyo melakukan gerakan #SaveRisma di sosial media untuk ngluruk DPRK Surabaya sebagai bentuk dukungan pada Walikota dan juga sebagai tekanan pada wakil-wakilnya agar mendukung Tri Rismaharini hingga akhir jabatannya.
Dari berita yang beredar, ngluruk itu akan dimulai jam 9 pagi di DPRK Surabaya. Peserta akan memakai ikat kepala dengan dasar putih dan tulisan berwarna hitam, SAVE RISMA.
Semoga kegiatan itu berlangsung dengan tertib hingga selesai. Dan semoga niat ibu Tri Risma untuk mundur, batal. Karena warga Surabaya berdiri dibelakang ibu dan mendukung semua program ibu untuk kemajuan kota Surabaya.
Salam
20022014