Mohon tunggu...
Ethan Hunt
Ethan Hunt Mohon Tunggu... -

Dunia ini adalah sekolah bagi kita dalam mempelajari dan memahami kehidupan.. yang membuat kita semakin bijak, dan salah satunya adalah KOMPASIANA..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Duel Tekhnologi Pada Pencarian Malaysia Airlines MH370

25 Maret 2014   18:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beredar kabar bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 telah ditemukan. Pihak Malaysia telah mengumumkan secara resmi bahwa pesawat tersebut berakhir di area terpencil di Samudera Hindia bagian selatan. Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab pesawat itu melenceng begitu jauh dari rutenya menuju China.

Sejak hilangnya Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 itu pada 8 Maret 2014 lalu, berbagai sumber daya dan teknologi dikerahkan untuk mencari pesawat yang mengangkut 227 penumpang dan 12 kru tersebut. Puluhan pesawat dan kapal dari belasan negara terlibat dalam misi pencarian itu. Bahkan bukan hanya itu, satelit dari berbagai negara juga ikut dilibatkan dalam melakukan pelacakan.

Setiap negara yang terlibat mengirimkan teknologi-teknologi terbaik milik mereka untuk membantu pencarian MH370. Area pencarian juga cukup luas, mulai Laut China Selatan, daratan Asia hingga Samudera Hindia. Lalu, teknologi apa saja yang dilibatkan oleh negara-negara tersebut untuk mencari MH70?

China

China melibatkan satelit Gaofen-1 milik mereka sesaat setelah MH370 hilang. Satelit ini berperan memberikan informasi citra yang diduga merupakan puing MH370. Ada juga TOMNOD, yang bisa digunakan masyarakat biasa untuk membantu proses pencarian.

Selain itu, China juga mengerahkan pesawat terbaik milik mereka IIyushin IL-76 dan Y-8. Saat melaksanakan misi pertamanya, IIyushin IL-76 langsung memberikan laporan adanya objek puing di Samudera Hindia.

China juga mengirimkan 3 unit kapal perang milik mereka, Kunlunshan, Haikou dan Qiandaohu, serta sebuah kapal penghancur es, Snow Dragon. Snow Dragon sendiri telah menyelamatkan kapal yang terjebak es di Antartika paad awal tahun ini.

Australia

Australia juga melibatkan satelit yang mereka miliki untuk mencari MH370. Bersama satelite milik China, mereka membantu para ahli mencari pesawat Boeing 777-200ER tersebut.

Angkatan laut Australia juga melibatkan kapal perang terbesar yang mereka miliki, HMAS Success. Kapal ini dilengkapi dengan crane yang mampu mengambil benda atau puing dari lautan. Bahkan kapal ini bisa melacak apapun yang ada dibawah laut.

Angkatan udara Australia juga seakan tidak mau kalah. Mereka mengirimkan pesaat jet Gulfstream dan pesawat P-3 Orion dalam proses pencarian. Seperti diketahui, P-3 Orion adalah pesawat pengintai dan anti-kapal selam paling canggih saat ini, selain pesawat P-8 Poseidon milik US Navy.

Australia juga melibatkan pelampung pelacak arus guna mendeteksi adanya gerakan air yang tak lazim. Lewat gerakan air ini, diharapkan ada tanda yang mengarahkan pada penemuan bangkai MH370.

Amerika Serikat

Amerika Serikat melibatkan satelit Observing-1 milik mereka dan juga kamera ISERV milik NASA yang terinstal di stasiun luar angkasa internasional (ISS). Keduanya berperan untuk menguak lokasi kecelakaan secara lebih tepat beserta keberadaan puing pesawat.

Jika Australia mengirimkan P-3 Orion, maka Amerika mengirimkan pesawat anti-kapal selam paling canggih milik US Navy, P-8 Poseidon. Pesawat ini sudah dilengkapi dengan sensor sensitif termasuk didalamnya radar digital multi mode yang mampu mendeteksi papun dibawah air. Bahkan pesawat itu juga dilengkapi dengan detetktor anomali magnetik, detetktor akustik dan detetktor optik elektro.

Amerika Serikat juga mengirimkan kapal tanpa awak Bluefin yang mampu mengeksplorasi perairan sedalam 4.000-5.000 meter. Kapal ini sendiri memiliki panjang 5 meter dan berat 800 kg. Tidak hanya itu, Amerika juga melibatkan Towed Pinger Locator 25 atau TPL-25. Ini merupakan alat khusus pelacak dan pencari kotak hitam dan mampu beroperasi hingga kedalaman 6.000 meter. Kotak hitam sendiri sangat diperlukan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada MH370.

Inggris

Inggris melibatkan HMS Echo dan satelite Inmarsat. Informasi dari jaringan Inmarsat-lah yang akhirnya digunakan pemerintah Malaysia untuk menyatakan bahwa MH370 jatuh di Samudera Hindia dan menewaskan seluruh penumpangnya.

Indonesia

Indonesia juga turut membantu pencarian MH370 dengan mengirimkan Boeing B-737 Surveillance dan pesawat intai Amfibi, CASA C-212 Aviocar. Selain itu, TNI-AL juga mengerahkan satu kapal korvet, KRI Sutanto-377, dan empat kapal patroli cepat, KRI Krait-827, KRI Matacora-823, KRI Tarehu-829 dan KRI Siribua-859.

Malaysia, sebagai negara pemilik Malaysia Airlines MH370, juga terlibat dalam proses pencarian. Namun penulis belum menemukan teknologi apa saja yang digunakan Malaysia untuk menemukan MH370. Begitu juga dengan beberapa negara lain yang terlibat, penulis belum menemukan teknologi apa yang dilibatkan.

Ternyata, teknologi yang digunakan oleh negara-negara tersebut sangat canggih. Namun semua dilakukan demi satu tujuan, menemukan MH370 dan memberikan kepastian pada keluarga yang ditinggalkan.

Seiring dengan pengumuman yang telah disampaikan pemerintah Malaysia terkait MH370, semoga keluarga penumpang diberikan kesabaran.

Salam

25032014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun