Mohon tunggu...
Ethan Hunt
Ethan Hunt Mohon Tunggu... -

Dunia ini adalah sekolah bagi kita dalam mempelajari dan memahami kehidupan.. yang membuat kita semakin bijak, dan salah satunya adalah KOMPASIANA..

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kivlan Zein Tahu di Mana Widji Thukul dkk.

29 April 2014   15:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 4096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menemani si kecil bermain semalam, kembali seorang teman memberitahukan via BBM ada debat di sebuah stasiun televisi. Tema yang diusung mengenai Prabowo dan pelanggaran HAM. Itu yang penulis tangkap dari dari isi debat, sebab penulis sendiri tidak mengikuti acara itu dari awal.

Ada empat orang yang hadir dan dibagi menjadi dua kubu. Kubu pertama diisi oleh teman-teman dari YLBHI dan Imparsial, yang penulis lupa namanya. Dan kubu kedua ditempati oleh Waketum Gerindra Fadli Zon serta kader PPP Kivlan Zein. Selain itu, di barisan penonton duduk perwakilan Kontras dan salah seorang Ketua DPP Gerindra.

Seperti biasa diperlihatkan, Fadli Zon beserta Ketua DPP Gerindra yang hadir berusaha membersihkan nama Prabowo (PSD) dari sejarah kelam penculikan aktivis tahun 1998. Hal yang kembali diungkit oleh teman-teman dari Imparsial dan YLBHI serta Kontras, karena mereka ingin kejelasan terhadap 13 orang aktivis yang hingga kini belum diketahui nasib dan keberadaannya.

Namun yang menarik adalah kehadiran Kivlan Zein di sisi Fadli Zon. Seperti diketahui, pada saat PSD menjadi Panglima KOSTRAD (Pangkostrad), Kivlan Zein adalah Kepala Staf KOSTRAD di tahun 1998.

Dalam salah satu kesempatan di acara debat itu, Kivlan Zein menyatakan bahwa dia tahu di mana tempat 13 aktivis yang belum kembali itu dieksekusi dan dikuburkan. Termasuk di dalamnya tentu saja penyair Widji Thukul. Kivlan Zein berjanji akan buka-bukaan akan hal tersebut jika memang dipanggil dan diminta oleh pihak terkait.

Sebelum pengakuan yang mengejutkan itu terucap, Kivlan Zein menyatakan bahwa selain Tim Mawar. ternyata ada lagi pergerakan dari tim lain yang dilakukan untuk mengamankan aktivis-aktivis tersebut. Jika Tim Mawar menangkap dan “mengamankan’ sembilan aktivis, termasuk Desmond, Pius, Hartas dll., maka 13 aktivis lainnya diamankan tim lain tersebut.

Menjadi hal menarik dan mengejutkan karena setelah sekian tahun, Kivlan Zein baru berani bersaksi dan bersuara lantang bahwa dia tahu posisi 13 aktivis yang hilang tersebut. Lalu selama ini, mengapa Kivlan Zein seakan menutup rapat hal tersebut? Mengapa harus menunggu sekian tahun baru hal itu mau diungkap? Dan yang menjadi pertanyaan lanjutan, apa benar Kivlan Zein benar-benar tahu pasukan mana yang menculik Widji Thukul dkk. dan di mana mereka dieksekusi seperti yang diucapkannya dalam acara tersebut? Atau hal ini hanya sekedar pengalihan agar langkah PSD maju terbebas dari dosa masa lalu terkait HAM? Entahlah!

Yang pasti pengakuan Kivlan Zein dalam acara debat itu harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah dan pihak-pihak yang terkait dalam usaha pengungkapan hilangnya 13 aktivis tersebut. Dan juga bagi PSD, jika benar ingin namanya dipulihkan dari dosa masa lalu. Tentu bukan hal sukar bagi PSD, mengingat Kivlan Zein adalah bawahannya saat di Kostrad dulu.

Dalam acara itu sendiri lebih banyak diisi oleh upaya Fadli Zon yang berusaha menyerang teman-teman dari Imparsial, YLBHI dan Kontras bahwa mereka sengaja mengangkat kembali isu tersebut karena pesanan pihak luar. Atau bisa diterjemahkan jika teman-teman tersebut adalah antek-antek asing. Selain pengakuan Kivlan Zein yang mengejutkan itu, penulis merasa tidak ada hal lain yang bisa diambil dan dipetik dari acara tersebut.

Salam

29042014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun