Kamis, Â 25 Juli 2024 puskesmas Balung didampingi mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 094 melakukan skrining ulang di Desa Karangduren, dengan tujuan untuk memvalidasi data-data stunting di Desa Karangduren, kegiatan itu dimulai dengan pengukuran dan penimbangan pada balita, umur 1-5 tahun, sebanyak 20 balita didampingi orangtuanya menghadiri pertemuan itu.Â
Stunting merupakan salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi fokus penting bagi sebagian besar wilayah di Kabupaten Jember, setelah dilakukan skrining balita juga dilakukan tes Manthoux untuk mengetahui anak terpapar TBC atau tidak, dan pada kegiatan skrining juga diberikan PMT (Pemberian makan tambahan) untuk anak balita sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting pada balita.
Di hari berikutnya, 26 Juli 2024 kader Posyandu bersama para mahasiswa KKN Kolaboratif Ke 3 yang bertempat di Desa Karangduren melakukan PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) kegiatan ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan jentik-jentik nyamuk, kegiatan ini dilakukan di setiap rumah warga dengan cara memeriksa secara langsung bak kamar mandi di setiap rumah warga dan kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk upaya untuk mencegah DBD (Demam Berdarah Dengue), yang juga menjadi ancaman kesehatan di desa.
Selain pengukuran dan pemeriksaan, edukasi juga diberikan kepada para orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan kebersihan lingkungan. Para kader Posyandu dan mahasiswa KKN Kolaboratif Ke 3 memberikan penyuluhan tentang cara-cara menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, serta bagaimana memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka.
Kegiatan skrining ulang dan PSN ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Karangduren. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan tingkat stunting dan kasus DBD dapat ditekan. Puskesmas Balung dan juga Puskesmas Karangduren juga berencana untuk terus memonitor perkembangan kesehatan anak-anak di desa tersebut secara rutin.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah desa, Puskesmas, dan masyarakat, untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan yang ada. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan Desa Karangduren dapat menjadi contoh dalam penanganan stunting dan pengendalian nyamuk yang efektif di wilayah Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H