Mohon tunggu...
Marietha Magdalena Sianipar
Marietha Magdalena Sianipar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A fulltime lover...full heart singer...full soul dreamer. Love to meet new person for some reason and make a good friendship, coffee time and share with many people but also feel comfort when stay alone in her lovely private room.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nggak Boleh Ikhlas!

1 Februari 2012   07:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:12 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Cantik atau ganteng itu relatif, kalo jelek ya harus ikhlas!” sebuah celetukan spontan dari salah seorang rekan kerja saya di kantor. Derai tawa pun mengalir deras dari kami mendengar celetukkan yang menggelitik perut itu.

Yup. Selama ini yang saya dengar klise statement-nya adalah cantik atau ganteng itu relatif, jelek ya mutlak! Nah, muncul puala “kalo jelek ya harus ikhlas”. Lucunya, kalo ke-mutlakan ini dikorelasikan dengan ikhlas memang “cocok banget”.Artinya mutlak kan “mentok”…mau diputar-putar ke arah mana, mau dipandang dari angle manapun kagak bakal nemu “indahnya dimana”. Oleh karena itu, kalo sudah “mutlak” ya harus ikhlas. Hahahaha.

Kemarin, iseng celetukan teman itu saya jadikan status BBM. Nggak nyampe 10 detik, langsung muncul BBM dari seseorang, yang tak lain tak bukan adalah pacar saya sendiri.

“Kalo aku,ganteng atau jelek yang??”

Glek! Saya bingung mau jawab apa. Masa iya saya bilang “jelek” ke pacar sendiri. Bisa dikenakan sanksi atas “ketidaksolidaritasan sebagai pacar” itu namanya. Tapi kalau saya bilang ganteng, --- ah saya nggak ikhlas bilangnya. Itu namanya saya membohongi dia dan diri saya sendiri. Karena emang pacar saya nggak ganteng sama sekali.

Setelah menghabis masa “perenungan” yang cukup lama akhirnya saya jawab dengan teknik komunikasi terbaik dalam per-BBM-an Indonesia (Thanks God…I graduated from Ilmu Komunikasi----promosiiiii).

“Abangku yang baik… harus ikhlas ya…hehe” (tambah motion kedip-kedip).

Untungnya pacar saya memang ikhlas dan tak membahasnya panjang lebar dan luas. HIDUP COWOK IKHLAS!! – well, untuk kasus yang ini….orang ikhlas nggak selalu jelek dan orang jelek jarang yang ikhlas. Pacar saya , nggak jelek tapi ikhlas lho- satu poin kenapa saya mau jadi pacarnya. :P *** upss!

Nah, setelah kejadian itu saya merenung kembali. Apakah “jelek, ganteng dan cantik itu memang hal vital untuk membuat kehidupan ini berlanjut?”. Kayaknya sih enggak. Saya malah pernah merasakannya sendiri. Secantik-seganteng apapun seseorang kalau “hatinya jelek”, ya tetep aja jelek. Sesempurna apapun kamu kelihatannya, kalo hatimu sendiri berantakan…yakin dan percaya deh cepat atau lambat “kacaunya” pasti kelihatan. Saya pernah mendengar kata pepatah “Kamu adalah kamu bukan karena siapa dirimu. Tapi karena apa yang Tuhan ciptakan di dalammu.” Beuh. So, di dalam diri setiap manusia sudah Tuhan ciptakan sesuatu yang istimewa selain hanya perkara tampilan fisik belaka. Mau kamu cantik, ganteng, nggak cantik, nggak ganteng…Inner beauty dan personality kamu lebih “berperan vital” dalam membentuk pola pikir dan cara kamu melangkah dalam hidup. Ketika kamu punya kepribadian yang baik, hal itu akan menuntun kamu untuk selalu berusaha “menjadi lebih baik” dan menghargai diri kamu dari hari ke hari. Saat kamu menghargai dirimu, kamu pasti selalu berusaha untuk tampil bersih, wangi, rapi dan menyayangi diri. Intinya sih, penampilan bisa diubah. Yang penting hati. Jangan pernah “ikhlas” kalau hatimu mulai kacau. Karena kalo ntar jadi jelek, susah mempercantiknya. Hahaha.

Have a blessed day!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun