Mantan ketua DPR/MPR periode 1972-1977 di era pemerintahan Soeharto, KH.Idham Chalid meninggal dunia pada minggu 11 Juli 2010, di rumahnya yang berdampingan dengan pondok pesantren Daarul Maarif, Cipete, Jakarta Selatan.
Menurut kompas.com politisi santun ini terkena serangan jantung yang dahsyat pada 1999, dan menderita stroke sehingga lumpuh total. "Pada serangan jantung itu terjadi, Bapak terkena lumpuh total dan tak bisa bicara," kata Saiful Hadi, putra almarhum-seperti dilansir oleh kompas.com.
Sedikit sejarah singkat
Idham Chalid lahir 27 Agustus 1922 di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Putra sulung dari lima bersaudara. Ayahnya H Muhammad Chalid, adalah seorang penghulu berasal Amuntai, Hulu Sungai Tengah, sekitar 200 kilometer dari Banjarmasin.
Prestasi luar biasa dari Idham Chalid pada usia 34 tahun dipercaya menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dan jabatan ketua umum PBNU ini diembannya selama 28 tahun. Yaitu sampai 1984,- yang selanjutnya tongkat kepemimpinan PBNU digantikan oleh KH.Abdurrahman Wahid,-yang akrap disapa Gus Dur. Dan ditangan Gusdur inilah NU kembali ke Khittah 1926 atau NU kembali menegaskan diri sebagai ormas yang tidak terlibat politik praktis serta tidak berafiliasi terhadap partai mana pun.
Oleh pengurus PPP,- almarhum KH.Idham Chalid juga tercatat sebagai pendiri PPP. Setelah keluar dari dunia politik praktis orang tua dari Samsul Hadi ini melanjutkan kegiatan sehari-harinya di pesantren Daarul Maarif.
Selamat jalan KH.Idham Chalid,- karena tuhan telah memanggilmu kembali....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H