Mohon tunggu...
Edi Tempos
Edi Tempos Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya lahir di sumatera selatan, pernah tinggal di jambi. Lalu sekarang berada di jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Menggiring bola, kembali ke UUD 1945 lewat isyu Monarki ?

4 Desember 2010   14:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu-minggu terakhir ini, publik Indonesia disibukan oleh manuver politik SBY, melemparkan isyuh monarki kesultanan Jogja. Padahal kegelisahan Joga soal Merapi belumlah selesai. Bencana Jogja sepertinya tidak menyurutkan keinginan sebagian orang untuk saling silang pendapat. Soal keserakahan para penguasa yang ingin terus bertahan diatas, mencari celah bagaimana kekuasaan akan terus bertahan.

Ini terlihat dari isyuh yang sengaja ditiupkan oleh oleh Susilo Bambang Yodhoyono,- yang akrap dipanggil SBY soal monarki Jogja,- yang sudah ada dan tidak pernah dipermasalah oleh presiden presiden sebelumnya. Ada apa ?

Sebagaimana yang kita ketahui,- keistimewahan Jogja dan aceh,- tertulis dalam UUD 1945,- yang pada amandemen terdahulu, pasal tentang keistimewahan  jogja ini,- tidak tersensentuh. Atau masih seperti aslinya sedangkan soal jabatan presiden sudah dibatasi,- hanya 2 kali. Ini berarti setelah 2014 nanti SBY tidak bisa menjadi presiden lagi,- kalau UUD 1945 yang sudah di amandemen tidak di kotak-katik atau kembali ke aslinya,- nah kans untuk merubah UUD 1945 ini sudah pasti perlu dicari pintu masuknya.

Cara yang paling memungkinkan adalah kembali ke UUD1945,- jabatan presiden tidak dibatasi,- termasuk keistimewaan Jogja belum diatur secara jelas. Reaksi berlebihan dari masyarakat Jogja akan semakin memberikan peluang kepada partai pendukung presiden untuk mengembangkan sayap,- menjangkau DPD untuk membuat terobosan kembali ke UDD1945.

percayalah, kesempatan untuk tunggang menunggangi, akan selalu dimanfaatkan oleh orang-orang disekitar SBy. Ingat kasus Century, ketika isyuh Century menuju titik terang,- para staf Khusus presiden mengeluarkan beberapa nama yang sebelumnya adalah pegiat bongkar habis korupsi dan penyelewengan Century. Sebut saja Misbakun,- yang dimunculkan oleh staf khusus SBY,- untuk mengalihkan isyuh menutupi coreng morengnya Century,- kita mungkin secara sadar mereduksi isyuh century dan Misbakun,- yang selanjutnya hanya diam,- karena secara sismatis Century digiring kerah yang tidak jelas.

Selanjutnya apakah kita akan diam ? ketika kasus monarki jogja juga akan digiring ke atau kembali ke UUD 1945,- yang artinya SBY akan menjadi presiden pada 2014 lagi ?

Semoga publik menyadari bahwa bola monarki ini sengaja di tendang SBY, selanjutnya tinggal di olah orang-orang dekatnya,- paket selanjutnya adalah kembali ke jogja,- kembali angkat-angkat Sultan,- dan kembalilah ke UUD 1945,- maka publik Indonesia akan lupa bahwa kembali ke UUD 1945 berarti kita masih harus mempunyai presiden yang pandai memainkan kedua tangannya... dan membiarkan harga bahan bakar minyak secara sadar dimainkan oleh pihak asing,- yaitu Amerika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun