Mohon tunggu...
Edi Tempos
Edi Tempos Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya lahir di sumatera selatan, pernah tinggal di jambi. Lalu sekarang berada di jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Naga Singkawang, jangan hancur oleh petualang Politik yang mengatasnamakan agama

19 Juni 2010   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Singkawang,- dahulu dikenal dengan banyaknya amoy-amoy cantik. Sejak runtuhnya rejim Soeharto,- para hua kiao atau etnis keturunan tiong hua yang sudah lahir,-besar, sekolah disana. Mulai menunjukan eksistensinya. beberapa putra terbaik yang mengenyam pendidikan tinggi,- mulai masuk ke ranah politik disana. Sebut saja :Hasan Karman,- berhasil keluar sebagai pemenang dalam pemilukada, mengalahkan beberapa saingannya, untuk jabatan Walikota Singkawang periode 2007-2012.
Hasan merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi kepala daerah di Kalimantan Barat. Pelantikan dilakukan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) LH Kadir dalam Rapat Paripurna DPRD Singkawang Senin (17/12/2007), yang dijaga 780 personel polisi dan TNI.Pengusaha Tionghoa kelahiran Singkawang, 6 Agustus 1962, sempat mengenyam pendidikan di bawah naungan yayasan Katolik, mulai SD-SMA. Selanjutnya ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1982-1988) dan Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta(1995-1996). Kini ia menjadi juga tengah menyelesaikan disertasi S3 di Universitas Negeri Jakarta. Sebagai seorang walikota yang terpilih dengan suara terbanyak, Hasan berhasil mengalahkan saingan terberatnya waktu itu adalah walikota incumbent Awang Ischak-Raymundus Sailan dan tiga kandidat lainnya.
Sebagai orang tiong hoa yang berpendidikan,- Hasan berusaha untuk memberi citra bagi kota yang yang dipimpinnya. Seperti kota Surabaya dengan icon ikan dan buaya,- seperti banyak kota-kota lain yang memiliki icon kebanggaan. Lalu Hasan dengan niat untuk mempercantik kota,- memberi khas daerahnya,- timbullah ide untuk membuat patung Liong,- sebutan naga dalam bahasa Tiong hoa di tengah kota Singkawang.
Patung Naga itu sudah berdiri indah menghiasi kota Singkawang,- dan kini setelah patung itu jadi,- setelah pemko mengeluarkan banyak biaya demi icon tersebut,- datanglah sekelompok orang yang menyoalkan icon kota tersebut, apalagi ditimbah dengan provokasi dengan nilai-nilai agama. Padahal seni,- agama dan icon kota tidak ada hubungan sama sekali.
Gaya-gaya provokasi seperti ini perlu segera ditindak tegas oleh aparat keamanan,- cobalah bercermin dengan kerusuhan yang berbau sara di bumi Indonesia. Saya menghimbau semua pihak untuk menyadari, bahwa persoalan agama, jangan di bawah bawah dalam kepentingan sesaat.
Karena keputusan Walikota untuk membangun,- mempercantik ini dan itu,- sudah pasti sudah berkordinasi dengan banyak pihak termasuk juga anggota DPRD Singkawang,- aparat keamanan, kepolisian setempat, serta masyarakat kota Singkawang, tetaplah bertahan,- karena keberhasilan reformasi,- yang menghantarkan Hasan Karman menjadi pemimpin,- menjadi kepala daerah di Singkawang,- pasti menjadi perhatian dunia internasional,- terutama mereka yang keturunan Tiong Hoa.
Citra keberagaman,- dengan munculnya etnis tiong hoa sebagai pemimpin kepala daerah, dan sebagian kecil orang yang memaksakan kehendak dengan membawa-bawa simbul ke agamaan pantas kita sebut sebagai sempitnya semangat toleransi beragama yang sudah berjaya sejak dulu.

Akankah Hasan Karman berhasil mengatasi rongrongan ini ? Kita tunggu,- dan semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun