Covid-19 yang sampai saat ini belum juga usai sangat memiliki dampak besar untuk penduduk Indonesia dari segi kesehatan, perekonomian, pekerjaan, usaha, dll. Wabah ini berdampak pada seluruh masyarakat baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas merasakannya. Salah satu masyarakat yang terdampak adalah pemilik UMKM emping garut yang berada di Dukuh Bawang, Desa Poleng, Keamatan Gesi, Kabupaten Sragen.Â
Hal inilah yang menjadi sorotan salah satu Mahasiswi Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang sedang melaksanakan KKN mandiri untuk melakukan pelatihan pengembangan cara pemasaran produk kepada pemilik UMKM agar tetap bisa berkembang dan memasarkan produknya.
Pelatihan pengembangan produk dilakukan dengan cara mengembangkan emping garut yang diolah dengan berbagai varian rasa. Sedangkan dalam bidang pemasaran produk dilakukan pelatihan pemasaran produk secara online dan pembuatan branding. Pembuatan brand produk menjadi salah satu strategi untuk memasarkan produk agar lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas.
Dengan adanya pelatihan pengembangan produk, pelatihan cara pemasaran produk serta pendampingan pencatatan dan pembukuan keuangan yang dilakukan mahasiswi ini dapat meningkatkan penjualan produk emping garut dan dapat meningkatkan kualitas produk usaha mikro kecil menengah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H