Mohon tunggu...
Yuni Cahya
Yuni Cahya Mohon Tunggu... Bankir - belajar berdamai dengan diri sendiri

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Suatu Ketika yang Luka

19 Desember 2014   16:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:58 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukit bebatuan pernah kita bersama lewati.

Selalu berjalan bergandengan tangan tanpa alas kaki.

Istirahat sesaat di tepi anak sungai.

Menatap pelangi yang muncul selepas kita teduh di pohon jati.

Pada pelangi yg memantul di jernih anak sungai itu, pernah engkau berjanji;

`aku akan menjadi yang terakhir bagimu'.

Sesaat ucapmu selesai, pelangi itu memudar dan hilang.

Musim berganti.

Dedaunan di pohon jati kering meranggas.

Anak sungai kering kerontang.

Matahari terik menyengat kulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun