Mohon tunggu...
Eko Teguh Paripurno
Eko Teguh Paripurno Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aktivis kerja-kerja kemanusiaan dan penanggulangan bencana. \r\n\r\nPendiri Perkumpulan Komuntas Pencita Alam Pemerhati Lingkungan (KAPPALA) Indonesia. Sekretaris Jendral Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI). Badan Pengurus Perkumpulan Penguatan Institusi Kapasitas Lokal (PIKUL) Kupang. Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Anggota Volcano Disaster Prepardness Reseach Center (VDPRC) Korea. Anggota Internationa Science Committe (ISCU) Bidang Bencana. \r\n\r\nKetua Pusat Studi Manajemen Bencana dan Dosen MKA Manajemen Bencana dan MKA Vulkanologi dan MKA Teknik Komunikasi Geologi di UPN Veteran Yogyakarta.\r\n\r\nFellow Ashoka (2000), kewirausahaan sosial bidang risiko lingkungan. Penerima penghargaan Sasaka Award dalam Pengurangan Risiko Bencana dari UNISDR (2009), Penerima penghargaan Dosen Berprestasi Khusus dalam Pengabdian pada Masyarakat dari UPN Veteran Yogyakarta (2010), Penerima Piagam Penghargaan Bela Negara dari Kemhan RI (2012), \r\n\r\nMenyelesaikan Doktor Ilmu Pengetahuan Alam di UNPAD Bandung, setelah menyelesaikan Magister Geologi di ITB Bandung dan Sarjana Teknik Geologi di UPN Veteran Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kabar G. Kelud 4: Mari Kita Urus Sapi-sapi Kita

20 Februari 2014   00:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

belum ada yang terlanjur. termasuk bagi warga babadan kab. kediri yang memiliki lebih dari 1000 sapi. yang masalah adalah kesempatan untuk mengurus sapi tersebut tidak diberi. babadan tidak sendiri. ada babadan- babadan lain. bagaimana sebaiknya?

refleksi dari merapi. warga memilih tempat yang memungkinkan sapinya dapat dipelihara. memang perlu waktu untuk itu. melakukan evakuasi mandiri dengan "mengajak" rojo koyonya memang bukan hal sederhana. tapi ternyata bisa dilakukan.

malam kemarin warga berhasil bersama-sama menyelamatkan diri. alhamdulillah semua selamat. nah. setelah menginap dan mengendap semalam... saat ini rasanya waktu yang pas untuk memikirkan sapi-sapi kita sebelum sapi itu kurus, stress dan mati. kita tahu kemampuan bertahan peliharaan kita pun bermacam2. warga yang lebih mengerti sebaiknya yang harus dilakukan.

pemerintah tentu mampu memfasilitasi warga agar dapat mengelola piaraan itu dengan efektif. perlu diingat bahwa ganti rugi bukan satu2 cara dan rasanya bukan yang paling disuka warga. ')

urusan mengelola peliharan ini sering terjadi beda pendapat antara warga dan perangkat pemerintah. apa yang dipirkan dan dilakukan warga untuk mengelola peliharaan sering dipandang sebelah mata oleh perangkat pemerintah. bahkan dianggap sesuatu yang "gila". padahal hewan peliharaan itu adalah penghidupannya. tempat menggantungkan kehidupan dan masa depannya. karena sangat wajar bila warga sangat menyayangi hewan peliharaan dan rojokoyonya. sesuatu yang tidak dapt dibayangkan oleh para menikmat gaji. tapi.. bolehlah disamakan kecemasan warga atas hewannya mirip dengan kecemasan kalau kehilangan pekerjaan... sehingga kebanyakan melakukan tindakan abs, asal bapak senang. asal atasan senang.

kembali ke rojokoyo tersebut... gimana sebaiknya? kuncinya satu. jangan lepas tangan. mari kita urus bersama2. fasilitasi masyarakat untuk mengurus. kalau tidak mampu.. jangan halangi masyarakat yang berkeinginan untuk mengurus. nah.. kawan-kawan kami mencoba memulai menemani dan membantu warga mengelola rojo koyonya.. . anda berminat turut serta? (et paripurno, +62818260162)

------------------------------------------------------------
posko bersama peduli erupsi g. kelut
jangkar kelut-kappala indonesia-psmb upn veteran.
kontak pengelolan relawan dan bantuan psmb@upnyk.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun