rasanya kita harus serius memfasilitasi pengungsi untuk pulang. ada data menarik kalau kita membandingkan data pengungsi yang dikemukakan pak sutopo, kapusdatin bnpb dengan data penduduk desa di kawqsan radius < 10 km. data pengungsi menunjukkan kediri 66139 orang, batu 3220 orang, blitar 2070 orang, malang 3610 orang dan tulungagung 1349 orang. sementara data penduduk per sensus 2011, kediri 337634, blitar 76834 dan malang 28947. artinya kita harus memfasilitasi sebagian besar pengungsi yang di batu dan tulungagung serta kediri untuk pulang. bukan sebaliknya, menahan mereka untuk tinggal di pengungsian. mengapa? karena mereka jelas berasal dari daerah aman, radius > 10 km.
yang menarik banyak laporan masyarakat ke relawan posko bersama jangkar kelut - kappala indonesia - psmb upn veteran yang mengatakan bahwa di wilayah itu pengungsi ditahan agar tidak pulang. kenapa penahanan dilakukan? kenapa ada pemaksaan, pembohongan dan pengabaian? apa keuntungannya dengan adanya pengungsi berlimpah? jangan lupa bahwa rekomendasi mengungsi hanya untuk radius <10 km. pikiran ini perlu dibenahi. warga harus segera difasilitasi untuk pulang agar dapat membersihkan rumah sebelum beban bertambah dan rumah roboh.untuk pengungsi dalam radius < 10 km pun rasanya kita perlu memfasilitasi pengungsi untuk pulang agar dpt membersihkan rmh. saya percaya pengungsi kelut akan semangat membersihkan rumahnya walau tanpa skema cash for work. senyampang kita memfasilitasi transport sekaligus sebagai mekanisme pengaman warga.
rasanya akan membanggakan sekali bila presiden datang ke kelut melihat rakyatnya membersihkan rumahnya, dibanding melihat rakyatnya berada di pengungsian. jangan sampai presiden dan perangkat pemerintah justru merasakan kebanggaan yang sebaliknya. jadi, mari kita fasilifasi pengungsi untuk pulang, untuk bekerja. yuk kita pulang. yuk kita bekerja.
(et paripurno 0818260162)
posko bersama jangkar kelut - kappala indonesia - upn veteran. kontak pengelolaan relawan dan bantuan psmb@upnyk.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H