Nguter, Sukoharjo (19/1) – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan sebutan untuk anak yang memiliki permasalahan pada tumbuh kembangnya, baik secara intelegensi, inderawi, maupun anggota gerak, sehingga membutuhkan perawatan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki perbedaan dengan anak pada umumnya, yakni dapat berupa kekurangan maupun kelebihan. Namun, hal ini tidak menjadikan ABK mengalami diskriminasi dari yang lain. ABK tetap mendapatkan hak yang sama, termasuk hak dalam mendapatkan layanan pendidikan. Di Desa Nguter, terdapat sebuah sanggar inklusi dengan nama “Sanggar Inklusi Tunas Bangsa” yang melaksanakan pelayanan bagi para ABK. Sanggar inklusi memiliki tujuan untuk memperjuangkan hak-hak bagi para ABK, khususnya hak pendidikan yang dianggap masih minim dan sulit diakses.
Di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa, terdapat beberapa ABK dengan tunagrahita, gangguan spektrum autisme, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktif, down syndrome, cerebral palsy, dan tunarungu. Beberapa jenis kebutuhan khusus tersebut tentunya membutuhkan perawatan dan perhatian khusus dari keluarga ABK. Salah satu kebutuhan yang perlu diperhatikan yakni kebutuhan gizi karena ABK seringkali mengalami beberapa masalah, di antaranya sulit makan, porsi makan sedikit, tidak menyukai makanan atau tekstur tertentu, memiliki gangguan pada sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, penting bagi keluarga ABK untuk memiliki pengetahuan terkait gizi bagi ABK.
Berdasarkan adanya temuan di sanggar inklusi, mahasiswa KKN UNDIP melaksanakan program Penyuluhan Terkait Motivasi dan Gizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa. Pelaksanaan kegiatan ini bersamaan dengan terapi rutin yang dilaksanakan setiap hari Kamis oleh pihak sanggar. Kegiatan ini diikuti oleh orang tua ABK yang sedang mengantarkan anaknya untuk terapi. Adapun materi yang diberikan di antaranya adalah motivasi (tentang ABK dan cara menghadapinya) serta gizi (pengaturan makan, gizi untuk masing-masing jenis kebutuhan khusus, serta makanan yang dianjurkan dan dihindari oleh ABK).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H