Mohon tunggu...
Sule Wahyu
Sule Wahyu Mohon Tunggu... profesional -

just ordinary people, like others people in this republic. suka membaca dan nonton bola. suka liverpool.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Politik Peserta Pemilu Mengecewakan (Buat Saya)

4 April 2014   07:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan singkat ini adalah subjektifitas saya sebagai salah satuh pemegang hak pilih dalam Pemilu 2014. Saya terus terang kecewa dengan kualitas Partai Politik (parpol) yang ada di Indonesia. Terus terang dalam pandangan saya parpol yang ada sekarang tidak mempunyai kualitas sebagai sebuah organisasi.

Caleg yang asal comot

Bukan rahasia bahwa banyak calon legislatif yang baru masuk ke Parpol jelang batas akhir penyerahan nama - nama caleg. Hal mengindikasikan bahwa proses perekrutan caleg tidak melalui proses yang ketat. Lebih - lebih yang namanya pengkaderan, Mustahil adanya. kemudian banyak juga caleg yang tidak sadar bahwa dia adalah calon legislatif, anggota DPR(D). Dan mereka tidak tahu tentang apa sebenarnya fungsi dan tanggung jawab anggota DPR(D) itu.

Perang Popularitas

Karena tidak punya kader, banyak juga parpol ambil jalan pintas. Seperti comot kalangan artis dan orang yang populer untuk jadi caleg. hal ini menyebabkan caleg lain yang merasa kalah populer akhirnya menghamburkan banyak uang cuma untuk mempopulerkan dirinya.

Tidak ada kepekaan terhadap isu penting

Hal yang paling mengkhawatirkan di bumi ini bukanlah masalah korupsi dan kawan - kawannya. Tapi masalah pangan, energi, dan lingkungan. Tidak ada satupun partai politik dan calon presiden yang saya tahu pernah berbicara tentang ancaman krisis pangan, energi, dan lingkungan. padahal itu adalah ancaman nyata yang mengintai kita kedepannya.

Jadi mari kita tidak memilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun