Mohon tunggu...
Si Eneng
Si Eneng Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis, hanya yang ada dikepalanya saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ajang Gosip di Kereta Khusus Wanita

21 Agustus 2010   10:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah situasi di dalam kereta yang saya naiki sebelum luncurnya kereta khusus wanita. Ini adalah kereta Depok Express yang biasa saya naiki di sore hari.  Anda bisa melihat bagaimana penuhnya sehingga saya pun tidak dapat mengambil foto dengan penuh karena tertutup oleh orang lain.  Ya, saya dan kaum wanita lain harus berjuang dan berhimpit-himpitan di kereta yang penuh sesak dan membuat risih ini.  Meskipun yang saya naiki adalah kereta Express yang tarifnya paling mahal diantara kereta Jabodetabek yang beredar tetapi keamanan dan kenyamanannya masih sangat kurang sekali, coba bayangkan, kelas Express saja kondisinya sudah sangat memprihatinkan seperti itu, apalagi untuk kelas AC Ekonomi dan Ekonomi? Keadaan ini makin diperparah dengan sudah sangat berkurangnya rasa toleransi dari pengguna kereta khususnya para pria (maaf saya tidak bermaksud mendiskreditkan mereka, tapi memang ini benar terjadi).  Saya masih sering menemukan penumpang pria masih duduk di courtesy seat yaitu kursi yang dikhususkan untuk Ibu hamil, Lansia, Ibu yang membawa anaknya yang masih kecil dan orang cacat.  Kursi tersebut ada di setiap ujung gerbong dan ditandai, tapi kebanyakan para pria tidak menghiraukannya malah terkesan cuek dan pura-pura tidak tahu bahkan pura-pura tidur, meskipun sudah ada petugas yang menjaganya tetapi kadang petugas juga masih takut untuk menegur para kaum pria untuk memberikan tempat duduk kepada mereka. Keadaan yang terjadi setiap hari itu sudah sangat membuat saya geram, tetapi akhirnya PT. KAI mulai hari Kamis tanggal 19 Agustus 2010 kemarin sudah meluncurkan "Kereta Khusus Wanita" mungkin lebih tepatnya gerbong khusus wanita, karena belum sepenuhnya bisa dikatakan sebagai kereta khusus wanita karena hanya ada 2 gerbong dari 8 Gerbong yang tersedia.  Tujuannya adalah supaya meminimalisasi tindakan pelecehan seksual yang sering terjadi di kereta. Kereta adalah favorit saya hanya pada saat pulang kerja, meskipun penuh tapi cepat apalagi di saat bulan Puasa seperti ini yang mengharuskan para wanita menyiapkan hidangan untuk berbuka puasa di rumah.  Dengan adanya peluncuran kereta khusus wanita ini tergerak hati saya untuk mencobanya dan akhirnya saya memutuskan untuk mencoba duduk di gerbong 1 karena sebelumnya saya selalu naik gerbong bagian tengah. Banyak komentar tentang peluncuran kereta khusus wanita ini, banyak juga para wanita yang menganggap kebijakan ini percuma saja karena hanya tersedia 2 gerbong, padahal jumlah penumpang wanita hampir sebanding dengan pria bahkan lebih banyak.  Dan para pria pun menganggap kebijakan ini tidak adil untuk mereka dengan alasan bahwa kondisi fisik pria dan wanita sama saja, sehingga tak perlu dibuatkan kereta khusus wanita. Meskipun pada hari pertama kemarin tidak berjalan dengan lancar tapi langkah yang dilakukan PT. KAI membuatku bangga, saya sebagai wanita merasa aman dan nyaman, meskipun banyak kaum pria yang memprotes tapi apakah mereka mau tanggung jawab bila ada kejadian yang menimpa Ibu, Istri, Saudara atau Anak mereka yang sering menggunakan kereta. Lucu juga pada saat peluncuran kereta pada hari kamis kemarin, banyak kaum pria yang terkecoh dan sudah siap-siap untuk mengambil tempat duduk malah akhirnya diusir oleh petugas kereta, karena sosialisasi atas program ini masih kurang masih ada beberapa pria yang terjebak di gerbong khusus wanita tidak sempat pindah lagi karena jalan menuju gerbong lain sudah tertutup oleh padatnya penumpang sehingga para wanita tertawa-tawa melihat tingkah kelakuan mereka dan ada beberapa Ibu-ibu yang ngomel kepada petugas karena tidak konsisten karena sang petugas akhirnya mengijinkan para pria tersebut berada di gerbong 1, "maklum masih hari pertama Bu" ujarnya. Pada hari kedua peluncuran jumat kemarin situasi di dalam kereta sudah terlihat tertib meskipun ada beberapa pria yang masih belum tahu dan masuk ke gerbong 1 tapi tidak seperti hari pertama kemarin yang rusuh dan akhirnya pada hari kedua itu hanya para wanita saja yang berada di gerbong 1 kecuali tentunya para petugas kereta.  Bahkan kereta khusus wanita ini bisa dijadikan ajang gosip dan saling bertukar pikiran lho. Berikut saya lampirkan perbedaan situasi hari pertama dan hari kedua peluncuran kereta wanita di gerbong 1 kereta Bojong Gede Express. Gerbong 1 di hari pertama peluncuran kereta, banyak pria yang terjebak dan tidak bisa pindah lagi ke gerbong lainnya sehingga para wanita harus berbagi dengan mereka. Gerbong 1 di hari kedua, sudah tidak ada lagi penumpang pria kecuali petugas kereta saja.  Kedengeran lho suara-suara para wanita yang sedang bergosip, hehe.. Mudah-mudahan PT. KAI tetap konsisten dengan programnya dan saya menyarankan agar lebih banyak lagi gerbong khusus wanita atau kalo bisa dibuat kereta khusus wanita sendiri. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun