Dalam rangka mengurangi limbah puntung rokok yang terbuang sia sia, Mahasiswa Unsika Kelompok KKN Desa Duren mengajak masyarakat untuk memanfaatkan puntung rokok menjadi pestisida pada 24 Januari lalu. Mahasiswa KKN Desa Duren sadar bahwa limbah puntung rokok sangat menjadi sampah yang berserakan di mana mana, ditambah lagi limbah puntung rokok ini ternyata memiliki dampak yang sangat buruk bagi lingkungan. Maka dari itu Mahasiswa Unsika kelompok KKN Desa Duren mengajak masyarakat Desa Duren untuk memanfaatkan dan mengolah limbah puntung rokok menjadi pestisida.
Mahasiswa mengatakan bahwa pemanfaatan dan pengolahan puntung rokok menjadi pestisida ini sudah banyak penelitian ilmiahnya jadi sosialisasi ini dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Ajakan kepada masyarakat untuk memanfaatkan limbah puntung rokok menjadi pestisida ini dalam kegiatan sosialisasi yang lakukan di dusun kawali. Masyarakat dusun kawali sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi ini, karena menurut masyarakat pestisida masih sangat digunakan oleh masyarakat sekitar sebab sebagian masyarakat dusun kawali memiliki tanaman di halaman rumahnya.
Manfaat
Pestisida dari puntung rokok ini disinyalir ampuh membunuh hama di tanaman seperti, kutu daun, walang sangit dan lain-lain. Pemanfaatan dan pengolahan puntung rokok menjadi pestisida ini termasuk pestisida nabati. Pestisida nabati ini meruapakan racun untuk hama tanaman yang dibuat dari bahan organik. Bahan organik tersebut dapat terbuat dari tumbuhan dan tanpa bahan kimia. Keunggulan menggunakan pestisida nabati di antaranya mudah dibuat, tidak mengakibatkan resistensi pada hama, tidak mencemari lingkungan, dan aman digunakan karena tidak meninggalkan residu kimia pada hasil panen, serta mengurangi biaya produksi untuk membeli pestisida kimia yang harganya relatif mahal.
Cara Pembuatannya
Mahasiswa Unsika melakukan sosialisasi dengan memberi tahu cara pembuatannya. Mahasiswa Unsika memberitahu cara pembuatan Pestisida nabati ini ada yang murni dengan puntung rokok saja dan ada yang dicampurkan dengan sabun. Yang pertama dengan puntung rokok murni. Langkah pertama, masukan puntung rokok yang berisikan tembakau kedalam botol plastik sebanyak banyaknya. Kedua, botol plastik yang sudah berisi tembakau kemudian diisi oleh air dan dilanjutkan dengan sabun. Diamkan sampai air bewarna kuning kecoklatan selama 1-2 hari. Ketiga, saring air yang tercampur dengan tembakau ke dalam botol bersih, pastikan dalam proses penyaringan tidak ada tembakau yang tidak tersaring. Cara pemakainnya 20 ml pestisida dicampurkan dengan air 1 liter, lalu pestisida pun siap digunakan dengan cara disemprotkan ke tanaman.
Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang Kelompok KKN Desa Duren berharap masyarakat Desa Duren dapat mengimplementasikan Pestisida ini secara berkelanjutan ketika mahasiswa sudah tidak berada di Desa Duren, sebab Pemanfaatan dan pengolahan limbah puntunf rokok menjadi pestisida ini selain untuk menjaga lingkungan dari bahaya limbah puntung rokok juga dapat sebagai nilai jual yang dapat membangun perekonomian masyarakat. Adapun Pestisida ini akan dipamerkan di Lokakarya sebagai produk unggulan kelompok KKN Desa Duren pada penutupan KKN Universitas Singaperbangsa Karawang di Kantor Kecamatan Klari pada tanggal 2 Februari Mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H