Mohon tunggu...
ESTU PITARTO
ESTU PITARTO Mohon Tunggu... profesional -

Asia Pasific Innovative Teacher , writing, reading, and technology is my passion, pemilik blog indonesiamembacabuku.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bacalah Lalu Kau Boleh Membeli Bakso

1 Agustus 2012   17:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca adalah gerbang seseorang menggenggam dunia. Membaca adalah perintah pertama Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. tak heran jika membaca adalah salah satu materi dasar murid di sekolah yang mutlak dikuasai.

Mengenalkan aktifitas membaca ini seharusnya dipupuk sejak masa kecil. Dengan kebiasaan sejak kecil ini maka aktifitas membaca menjadi sebuah kegiatan yang tak dapat dipisahkan dalam peradaban manusia. Oleh karena itu edukasi membaca ini perlu dilakukan oleh sinergi antara sekolah dengan keluarga. Saya masih ingat ketika kecil, Bapak selalu memaksa saya membaca. Melalui poster huruf-huruf yang dibeli di alun-alun kota, Bapak setiap malam menggembleng saya bisa membaca. Derai air mata tak dapat saya perkirakan berapa jumlah timbangannya jika ditakar dengan ukuran liter. Bapak demikian keras berupaya agar saya bisa membaca. Kala itu setelah saya duduk di kelas satu. Pelajaran pertama yang Bapak berikan adalah mengenalkan huruf-huruf tersebut satu persatu. Setelah hafal maka Bapak meningkatkan level kesulitan dengan mengkombinasikan dengan dua huruf lalu tiga huruf dan demikian seterusnya.

Saya masih ingat ketika seluruh keluarga, adik dan kakak sepupu merencanakan pergi ke alun-alun kota membeli bakso sedangkan saat itu saya masih belajar membaca bersama dengan Bapak, berapa banyak derai air mata yang tumpah saat itu. Ya, Bapak memberikan tantang kepada saya untuk membaca kata E-K-O. Adik dan kakak sepupu diluar sudah menunggu sambil terus meledek untuk ikut ke alun-alun. Perasaan hati berkecamuk tak karuan saat itu. Satu sisi ingin ikut merasakan bakso langganan keluarga tetapi di sisi lain tak diijinkan sebelum bisa membaca E-K-O yang tak jua saya kuasai.

Bapak serta merta membentak saya agar berhenti menangis. Jika kau ingin bersungguh-sungguh mendapatkan keinginanmu maka atasi hambatan dalam hidupmu. Dan hambatanmu saat ini adalah membaca rangkaian huruf yang Bapak berikan. Bacalah lalu kau boleh membeli bakso.

Alhamdulillah, nasihat yang Bapak sampaikan pada malam hari itu menjadi titik balik bagi saya untuk lancar membaca. Saat itu mungkin saya berpikir Bapak kejam dan nakal karena tak mengijinkan saya ikut membeli bakso, tetapi saat ini saya sadar bahwa membaca adalah hal penting dalam hidup manusia. Terimakasih Bapak, karena engkau telah mengantarkanku menjadi anak yang bisa membaca. Jika saja engkau tidak keras dalam mendidikku untuk bisa membaca, barangkali aku sekarang tetap menjadi anak yang buta pengetahuan.

Pelajaran hidup yang dicontohkan oleh Bapak dalam mengajarkan membaca cukup bagi saya untuk mengajarkannya pula kepada anak-anak Bagaimanapun caranya saya harus mengajarkan aktifitas membaca ini kepada anak-anak saya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun