Mohon tunggu...
Estu Aina
Estu Aina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Senang menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mental Health di Tempat Kerja

5 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 5 Juli 2024   15:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan mental menjadi topik yang semakin menarik di berbagai bidang kehidupan, termasuk dunia kerja. Meskipun kesadaran meningkat, banyak perusahaan masih kesulitan mengatasi masalah kesehatan mental karyawan. pekerjaan yang penuh tekanan, membutuhkan kehadiran, dan kurang dukungan dari manajemen perusahaan tersebut.

Di era digital yang berkembang pesat, karyawan sering kali menghadapi ekspektasi baru. Tingkat harapan yang tinggi memastikan untuk bisa produktivitas dalam bekerja tanpa gangguan. Situasi ini diperburuk oleh perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, karena banyak pekerja harus beradaptasi dengan kondisi kerja yang baru, seperti bekerja dari rumah dan batasan serta kehidupan kerja lainnya. Akibatnya, banyak orang merasa kewalahan, cemas dan menderita stres kronis. Kesehatan mental yang buruk tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga berdampak pada keseluruhan bisnis.

Berkurangnya produktivitas, meningkatnya ketidakhadiran, dan tingginya pergantian karyawan adalah beberapa konsekuensi yang dapat berdampak negatif pada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan dan mengambil langkah nyata untuk mendukung kesehatan mental karyawannya. Artikel ini membahas penyebab dan faktor penyebab buruknya kesehatan mental di tempat kerja. Apa yang dapat dilakukan dunia usaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat? Lingkungan kerja yang lebih menguntungkan? Dengan memahami permasalahan ini dan menanggapinya dengan serius, kita dapat menciptakan tempat kerja yang tidak hanya lebih produktif namun juga lebih membahagiakan bagi semua orang yang terlibat.

Sebenarnya apa saja faktor yang membuat kepedulian terhadap mental karyawan di tempat kerja semakin menurun? Berikut beberapa faktor dan penjelasannya:

1. Peningkatan persyaratan pekerjaan: Meningkatnya tuntutan pekerjaan, dengan tujuan yang lebih ambisius dan tenggat waktu yang semakin ketat hingga dapat menyebabkan stres bagi para pekerja. 

2. Jam Kerja Panjang: Jam kerja yang panjang dan kurangnya waktu istirahat dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental.

3. Kemajuan Teknologi dan Digitalisasi: Kemajuan teknologi dan digitalisasi membawa manfaat, tetapi juga menciptakan ekspektasi untuk selalu tersedia dan responsif, yang dapat mengganggu keseimbangan kerja-hidup.

4. Kerja Jarak Jauh: Kerja jarak jauh, terutama sejak pandemi COVID-19, dapat menyebabkan isolasi sosial dan kurangnya batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

5. Stigma terhadap Kesehatan Mental: Stigma yang masih ada terhadap masalah kesehatan mental bahwa segala sesuatu harus bisa dikerjakan sendiri membuat karyawan enggan mencari bantuan atau membicarakan masalah mereka.

6. Ketidakpastian Ekonomi: Ketidakpastian ekonomi, seperti ancaman PHK atau ketidakstabilan pekerjaan, dapat menyebabkan kecemasan dan stres tinggi.

7. Kurangnya Keseimbangan Antara Kerja dan Hidup: Ketidakmampuan untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat mengganggu kesehatan mental dan kesejahteraan bagi pekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun