Mohon tunggu...
Estri Priabietyam
Estri Priabietyam Mohon Tunggu... -

Move to alive UIN Sunan Kalijaga/Ilmu komunikasi/2015

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seperti Ini Lho Santri yang Ayu

9 Desember 2015   09:40 Diperbarui: 9 Desember 2015   10:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kebersihan adalah sebagian dari iman, saya pikir masyarakat awam pasti mengenal kalimat itu, iya itu adalah salah satu hadits dari sekian banyak hadits yang ada. Agama Islam selalu mengajarkan dalam hal kebaikan, salah satunya menjaga kebersihan. Mengapa kita harus menjaga kebersihan? Pertanyaan ini melahirkan dua jawaban yang eksplisit dan implisit. Jawaban eksplisit adalah jawaban yang sudah jelas terlihat di lingkungan kita, yaitu dengan menjaga kebersihan maka kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit, karena tempat yang kotor adalah Germ’s kingdom, iya kerajaan kuman. Bayangkan saja apabila kita tinggal di lingkungan yang kotor, bau, banyak kuman, dan kumuh apakah tetap merasa nyaman? Jika ada yang menjawab nyaman, kemungkinan orang itu sudah biasa tinggal di lingkungan tersebut, ini sungguh menyedihkan.

Kemudian apa jawaban implisitnya? Jawabannya adalah Allah mencintai keindahan. Apabila kita menjaga kebersihan maka akan indah dipandang, dan sebaliknya sangat tidak enak dipandang karena memang menjijikan. Manfaat menjaga kebersihan bukan hanya agar kita terhindar dari penyakit, melainkan memiliki jawaban tambahan yaitu semakin percaya diri dalam melakukan ibadah. Inshaa Allah ibadah bisa diterima oleh-Nya. Ini merupakan manfaat tambahan yang luar biasa, karena apabila kita dalam keadaan kotor serta lingkungan yang kumuh, kemudian melakukan ibadah, bisa jadi ibadah itu tidak sah karena terkena najis. Pondok Pesantren Wahid Hasyim memilik banyak asrama yang terpencar. Kali ini saya akan mengorek salah satu asrama terkait kebersihan lingkungan, yaitu Asrama An-Najah.

Saya akan mengajak para pembaca untuk membayangkan bagaimana asrama An-Najah itu. Asrama An-Najah memiliki 2 lantai, untuk kamar yang ada di lantai satu ada 4 kamar, sedangkan yang berada di lantai 2 terdapat 7 kamar. Kamar mandinya berjumlah 4 dan memiliki bak mandi yang dalam dan memanjang. Kemudian Asrama An-Najah juga ada dapurnya lho, ada musholla juga. Musholla tersebut akan bersifat magis dan tenang ketika para santri beribadah, namun akan menjadi ramai ketika televisi menyala, iya di Asrama An-Najah juga ada televisinya. Santri-santrinya kece badai, unyu, baik hati, pintar masak, rajin menabung, rajin mengaji dan rajin mengantri, baik mengantri mandi, mencuci, wudhu, dll. Selain Rupo mbak-mbake ayu , ternyata juga ayu tempat tinggalnya! Iya karena santri Asrama An-Najah selalu menjaga kebersihan.

Di Asrama An-Najah selain ada ketua asrama, waka asrama, sekretaris, dan bendahara, juga ada divisi-divisi, salah satunya adalah divisi kebersihan. Tugas divisi kebersihan yaitu memantau, membagi, dan menggiring para santri agar asrama menjadi bersih. Divisi kebersihan juga membuat jadwal piket harian, jadi hampir tidak ada yang namanya santri berdiam diri, dan asrama selalu terjamak oleh tangan-tangan lembut kakak-kakak kece di Asrama An-Najah. Kemudian apabila piket untuk hari Minggu dilakukan secara bersama-sama dan besar-besaran. Bagaimana tidak selalu cling asrama ini kalau faktanya memang rajin dibersihkan? Kalau begitu setalah para pembaca berimajinasi dengan Asrama An-Najah, sekarang saatnya saya untuk menuliskan sebuah kunci kesuksesan dalam menjaga kebersihan, yaitu:

1. Menumbuhkan sikap kesadaran dari masing-masing individu. Hal ini sangat penting, karena apabila hanya sekadar dibersihkan tetapi tidak ada kesadaran diri maka sama saja bisa diulangi.

2. Mengingat betapa mahalnya kesehatan. Mencegah lebih baik dari mengobati, iya kalimat ini memang benar. harga kesehatan dalam diri manusia lebih mahal dari apapun.

Itulah sedikit dari banyaknya cara menumbuhkan kebersihan di lingkungan kita, pertama memang benar yaitu menumbuhkan sikap kesadaran. Lalu bagaimana dengan asrama-asrama yang lain? Atau tempat tinggal Anda?

The last I say, “Keep clean everywhere you’re!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun