Mohon tunggu...
Pendidikan

Trainer Kece Harus Tau

28 November 2018   21:48 Diperbarui: 28 November 2018   22:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kali ini saya mau membahas mengenai konsep dasar dalam berpublic speaking. Dimulai dari yang paling awal yaitu pembukaan. Nah dalam pembukaan itu pasti diawali salam, yak seorang public speaker ataupun trainer harus menguasai tehnik dasar dalam pengucapan salam. Karena salam itu bermacam-macam cara pengucapannya.

Cara pengucapan salam itu ada 3:

  1. Salam kepada anak-anak. Pengucapan salam kepada anak-anak itu menggunakan nada tinggi dan ekspresi ceria. Anak-anak itu identik dengan keaktifannya, lincahan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Maka dari itu dengan pengucapan yang ceria maka respon dari anak-anak pun akan ceria dan menambah semangat mereka.
  2. Salam kepada sebaya/biasa. Pengucapan salam kepada sebaya menggunakan nada sedang atau biasa. 
  3. Salam kepada orang yang lebih tua atau salam kehormatan. Pengucapan salam ini bisa disebut juga dengan salam formal. Pengucapan ini biasanya digunakan pada acara-acara formal untuk menghormati para petinggi-petinggi dan tamu kehormatan yang datang. Pengucapan salam ini dilakukan dengan nada rendah namun meninggikan bass suara.

Nah, Itu tadi beberapa macam pengucapan salam. Kunci utama dari salam adalah senyuman. Senyuman yang lebar dengan gigi terlihat akan menambah kepedean kalian dan respon yang baik. Selain dengan senyuman, menambah kepedean itu juga bisa dengan beberapa cara. Misalnya dengan berjalan cepat. Seorang public speaker pasti akan berjalan cepat ketika dipanggil menuju panggung karena hal ini akan menambah kepedeannya. 

Tidak ada yang namanya Tidak Pede. Yang ada hanyalah merasa terlalu kepedean kalau-kalau dicemooh atau dikritik oleh audiens ataupun penonton. Pede itu ketika seseorang siap melakukan apapun tanpa ragu. Pede sendiri tidak bertahan lama. Jadi, pupuk terus pede itu dengan berlatih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun