Pernahkah kamu merasa ada sesuatu yang hilang dalam diri? Persis seperti lukisan indah setengah jadi, sedang menunggu sentuhan terakhir? Itulah yang saya rasakan setelah mulai jarang menulis. Tapi kali ini, pas dengan momentum Kompasiana merayakan ulang tahunnya yang ke-16, saya merasa terinspirasi untuk kembali menyalakan api kreativitas yang sempat redup.
Perayaan ulang tahun Kompasiana selalu terasa sangat personal. Terekam jelas di memori saya, di tengah masa-masa gabut dulu, ketika saya masih menjadi pekerja lepas dengan banyak waktu kosong, Kompasiana adalah teman yang setia menemani. Platform ini bukan hanya tempat untuk menulis, tetapi juga pelarian yang penuh makna.
Saat itu, saya berada di fase yang penuh ketidakpastian, tetapi juga kreativitas yang meluap-luap. Kompasiana menjadi ruang untuk menyalurkan semua ide liar yang berputar di kepala. Tanpa ada pakem yang mengikat, saya bisa menulis apa saja---mulai dari resensi buku yang baru saya baca, pengalaman harian, hingga opini tentang berbagai isu yang sedang hangat. Kompasiana memberikan saya kebebasan untuk berekspresi dan perlahan, tanpa saya sadari, mengasah kreativitas dan imajinasi saya.
menulis di Kompasiana menjadi rutinitas, hampir seperti ritual harian yang membangkitkan semangat. Tapi kini, tulisan-tulisan saya mulai berjarak, semakin jarang saya tengok kembali. Rasanya, ada sesuatu yang hilang dari kebiasaan ini, dan setiap kali terlintas, saya merasa ada kerinduan untuk kembali menulis.
Namun, waktu berlalu. Seiring perjalanan karier dan kesibukan yang semakin padat, saya mulai jarang menulis lagi. Dulu,
Ulang tahun Kompasiana yang ke-16 ini menjadi momen yang tepat bagi saya untuk menyapa lagi dunia yang pernah begitu akrab. Saya ingin memulai lagi, menulis lagi. Mungkin tulisan saya kali ini sederhana, dan belum tentu semenarik yang lain. Namun, semoga di momen ini, saya bisa kembali menyelami kata demi kata dan berbagi cerita dengan kalian semua. Saya tahu, Kompasiana akan selalu menerima dengan tangan terbuka.
Selamat ulang tahun, Kompasiana. Terima kasih sudah menjadi tempat yang penuh kenangan dan ruang bagi siapa saja untuk berbagi. Momen ulang tahun ini memberikan saya alasan untuk kembali. Semoga tulisan ini berkenan dibaca, dan semoga saya bisa konsisten lagi menulis, seperti dulu, saat kamu menemani masa-masa gabut saya.
Mari terus berkarya, Kompasianer, karena dari setiap tulisan kita, ada kekuatan untuk menginspirasi, mempengaruhi, dan mungkin, mengubah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H