Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Gaya hidup dan humaniora dalam satu ruang: bahas buku, literasi, neurosains, pelatihan kognitif, parenting, plus serunya worklife sebagai pekerja media di TVRI Maluku!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bahaya "Social Distrust" bagi Kesehatan Mental

28 Mei 2020   01:52 Diperbarui: 28 Mei 2020   20:29 1766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa akhir-akhir ini semua orang seperti sangat sulit untuk dipercayai?"

Begitu kicau salah satu teman di akun twitter-nya. Saya membacanya dan langsung ikutan mikir.

Semenjak Covid-19 merebak, tak terhitung banyaknya rangkaian analisa teori konspirasi yang punya prevalansi disinformasi merebak di masyarakat. Seakan-akan memang sudah tidak ada lagi yang bisa kita percayai. 

Setiap orang juga merasa paling berhak untuk menjustifikasi ketidakpercayaannya terhadap apapun, baik pada media, pemerintah, sains, data bahkan pada orang lain yang sebelumnya mereka kenal baik. Di mata saya, ini adalah situasi yang benar-benar membahayakan.

Kepercayaan sosial sangat penting bahkan menjadi penentu sistem kemasyarakatan yang stabil dan berfungsi dengan baik.

"Pada dasarnya semua lini kehidupan membutuhkan kepercayaan sosial."

Dalam aspek ekonomi, kepercayaan sosial diyakini merupakan sebuah modal (social capital) yang dapat digunakan untuk membangun ekonomi individu maupun sebuah bangsa. 

Disebutkan oleh Francis Fukuyama dalam bukunya "Trust, Kebajikan Sosial dalam Pencapaian Kemakmuran", bahwa negara-negara bisnis raksasa terbukti adalah mereka yang benar-benar memiliki kepercayaan sosial yang baik. 

Sebaliknya negara dengan low trust harus terombang-ambing sebagai negara dunia ketiga yang seringkali menjadi anak tiri dari pergaulan internasional.

Aspek-aspek lain pun tak jauh berbeda. Pada dasarnya semua lini kehidupan membutuhkan kepercayaan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun