Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Gaya hidup dan humaniora dalam satu ruang: bahas buku, literasi, neurosains, pelatihan kognitif, parenting, plus serunya worklife sebagai pekerja media di TVRI Maluku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Klarifikasi Pengaku Penulis Asli Renungan "Kalaulah Sempat"

13 September 2019   14:25 Diperbarui: 13 September 2019   14:43 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, setelah selang dua hari setelah meninggalnya Pak Habibie disusul beredarnya hoaks pesan renungan berjudul "Kalaulah Sempat" yang mencatut nama beliau, klarifikasi datang dari seseorang yang mengaku sebagai penulis asli dari renungan tersebut.

Yang mengaku sebagai penulis asli itu bernama  Henmaidi Alfian, yang ternyata merupakan seorang dosen Universitas Andalas Padang. Ditelusuri dari laman akun Facebooknya, penulis asli renungan tersebut juga merupakan seorang motivator dan trainer public speaking, kewirausahaan dan managemen strategi.  Dalam klarifikasinya, Henmaidi juga memberikan link dari tulisan renungan tersebut yang ia publikasi di jejaring Facebook pada tanggal 20 April 2016.

Agak aneh bagi saya yang sebelumnya menelusuri perihal hoaks tersebut, karena saya menemukan link blog dengan tanggal posting yang bahkan lebih lama dibandingkan yang diberikan pak Henmaidi ini. Link blog yang bisa anda dapatkan pada tulisan saya dengan judul Beredar Hoaks Pesan Habibie "Kalaulah Sempat" itu, mengatasnamakan Isa Ismet Khumaidi, dan tertera tanggal posting 26 Maret 2016. Saya mencoba mencari data mengenai si empunya blog, namun belum menemukan keterangan lain selain data singkat bahwa sang pemilik blog adalah lulusan dari Institut Teknologi Tokyo, yang hidup selama 11 tahun di Jepang, dan sekarang merupakan manager sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Sepertinya dengan klarifikasi yang ada, masih belum bisa menjawab teka-teki siapa sebenarnya penulis renungan tersebut. Ataukah memang saya saja yang tidak mudah begitu saja percaya, mengingat dua hari kemarin saya menjadi sangat begitu kesal pada hoaks pesan broadcast itu. Selain itu, hal yang lebih menjadi teka-teki lagi adalah, siapa sebenarnya yang telah mencatut nama pak Habibie dan pertama kali menyebarkannya sebagai pesan broadcast di  WA?

Entahlah, tapi dari peristiwa ini, saya belajar satu hal. Jangan mudah menekan jempol anda untuk membagikan pesan yang belum tentu kebenarannya. Apapun informasi yang datang pada anda, pastikan anda kritisi terlebih dahulu, jangan ditelan mentah-mentah.

Lawan Hoaks! Saring sebelum sharing!

--

Esti Maryanti Ipaenim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun