Magelang - Dewasa ini, era digital mulai melanda kiprah perdagangan. Banyak orang mulai berjualan di toko online maupun melalui sosial media. Hal tersebut sangat cocok diterapkan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Di tengah maraknya penggunaan sosial media. Namun, saat ini masih banyak UMKM yang belum menerapkan hal tersebut.
Sebagai contoh, UMKM Desa Windusari. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Windusari sudah banyak dan beragam, tetapi ada beberapa UMKM yang belum dipromosikan secara online. Oleh karena itu, mahasiswa UNNES Giat 5 Desa Windusari mengadakan sosialisasi "Digitalisasi UMKM dan Peluncuran E-Catalogue Desa Windusari". Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Windusari Kabupaten Magelang pada hari Senin (31/7) pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, PKK milenial dan pelaku UMKM Desa Windusari.
catalogue UMKM Desa Windusari.
Dalam acara sosialisasi tersebut, mahasiswa UNNES Giat 5 memaparkan materi mengenai pentingnya digitalisasi UMKM, strategi pengembangan bisnis digital menggunakan analisis SWOT, serta implementasi digitalisasi UMKM di Indonesia. Selain itu, juga dilakukan peluncuran E-E-catalogue ini merupakan keluaran mahasiswa UNNES Giat 5 Desa Windusari. Dalam katalog tersebut berisi mengenai beberapa informasi mengenai UMKM yang berada di Desa Windusari. Seperti nama produk, komposisi produk, alamat, harga produk, dan nomor yang dapat dihubungi. Keluaran E-katalog ini sangat disambut baik oleh perangkat desa, PKK milenial serta pelaku UMKM Desa Windusari.
Dalam peluncuran E-catalogue diserahkan kepada ketua PKK Milineal yaitu Nanda Riski, sebagai simbolis bahwa UMKM di desa Windusari dikelola oleh PKK Milineal
Walau telah diberikan mengenai sosialisasi digitalisasi UMKM, nyatanya para pelaku UMKM masih mengeluhkan beberapa permasalahan yang ada. Berbagai permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM tersebut sangat beragam. Namun, sebagian besar permasalahannya yaitu digitalisasi dalam pemasaran karena faktor usia yang membuat para pelaku UMKM merasa kesulitan dalam menjalakan media sosial maupun E-commerce.
Setiawan (37), Kepala Dusun Windusari Lor menyarankan agar koordinasi antara UNNES Giat 5, PKK Milenial, dan pelaku UMKM dalam pemasaran produk harus baik dan dapat merangkul supaya dapat menjaring semua pelaku UMKM secara luas.
"Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat bermanfaat dan membangun perekonomian warga yang jauh lebih baik kedepannya", ujar Yusup Hidayat, Kepala Desa Windusari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H