Dulu, ketika pertama kali ditimpa permasalahan hidup yang saya anggap sangat berat, saya selalu sibuk bertanya "why me?", kenapa harus saya yang mendapat ujian ini. Saking sibuknya memikirkan "why me" tersebut, saya sampai merasa depresi. Perasaan tak adil, perasaan tak terima, semua hampir membuat saya gila. Percayakah? Saya pernah pada titik terbawah, menganggap bunuh diri sebagai pilihan terbaik mengakhiri semua masalah yang saya hadapi. Tapi alhamdulillah, Allah Swt masih sayang sama saya, masih membiarkan otak waras saya bekerja.
Sekarang, meski belum mendapat jalan keluar, saya jauh lebih baik. Saya belajar banyak, mengkaji banyak, dan sekarang tak lagi bertanya "kenapa saya" tapi "apa yang sudah saya lakukan" sampai - sampai masalah dateng. Saya terus introspeksi, jangan-jangan saya juga bagian yang ikut andil memunculkan masalah yang saya hadapi.
Rasa iri?Pasti tetep ada..namanya juga manusia. Ngelihat orang lain terlihat begitu sempurna dengan hidupnya. Sedangkan saya masih harus mencari jalan keluar dari labirin masalah sekarang ini. Ibarat menyusun puzzle yang salah satu bagian intinya hilang.. Perlu usaha lebih buat mencari kepingan puzzle permasalahan yang hilang itu supaya kelihatan persis gambar masalahnya dan jalan keluar yang saya bisa ambil tidak terlalu merugikan satu sama lain.
im okay..yes, im ok.. Pelan-pelan saya sudah mulai bisa berdamai sama kenyataan. Tinggal penyempurnaan buat mencapai titik bernama ikhlas. Saya pun terus belajar.. Manusia hidup dengan ujiannya masing-masing. Sawang sinawang, yang terlihat belum tentu sama. Belum tentu mereka bisa menghadapi ketika mereka ada di posisi saya, begitu juga saya. Belum tentu bisa menghadapi ketika ada di posisi mereka. Jadi, don't judge.. Ga perlu merasa paling menderita.
Saya teringat quote lama : ketika hidup memberi satu alasan untuk bersedih, saya punya seribu alasan untuk bahagia. Dan tak perlu memaksakan berdua jika sendiri jauh lebih bahagia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H