6. Permasalahan Keluarga
Konflik dalam keluarga, seperti perceraian orang tua atau tekanan ekonomi, dapat memengaruhi kesejahteraan sosial-emosional anak di sekolah.
7. Kecemasan Sosial
Anak-anak yang merasa cemas dalam situasi sosial sering kali enggan berbicara di depan kelas atau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.
8. Kurangnya Dukungan dari Guru
Guru yang tidak memahami kebutuhan sosial-emosional siswa mungkin kurang memberikan pendekatan yang tepat, sehingga siswa merasa tidak dihargai atau tidak didukung.
Solusi yang Bisa Dilakukan:
Mengajarkan keterampilan pengelolaan emosi melalui program seperti social-emotional learning (SEL).
Menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan bebas dari diskriminasi.
Memberikan pelatihan kepada guru untuk memahami dan mendukung kebutuhan sosial-emosional siswa.
Melibatkan orang tua dalam mendukung perkembangan sosial-emosional anak.