Hari-hari Ramadhan adalah hari yang menyibukkan para Ibu untuk menyiapkan hidangan sahur dan berbuka. Kami, para Ibu setiap hari memikirkan  menu apa kiranya yang cocok dan disukai keluarga. Hmm, aneh juga ya? Padahal di luar bulan Ramadhan, kami biasa memasak setiap hari, tapi tidak sepusing ini ?
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa menu andalan kami untuk berbuka adalah hidangan gorengan, seperti bakwan, tahu goreng, cireng dan kolak, ditemani minuman hangat atau dingin seperti teh hangat atau es buah. Ya, mau gimana lagi, memang nyatanya model menu seperti itu yang disukai keluarga. Pernah saya hanya menyediakan teh tawar hangat dan pisang goreng saja, namun anak-anak tidak puas. Ada yang kurang! Ingin sesuatu yang dingin, manis dan menyegarkan! Lho, berarti es sirup lagi? Aduh, takut jadi batuk gak sih? Kandungan gulanya bagaimana? Pastinya sangat banyak ya, gak baik buat kesehatan.
Otakku muter kemana-mana. Untuk takjil besok, menunya apa ya? Kuylah, seorang Ibu memang musti punya banyak ide nih. Karena itu, berikutnya aku mencoba mencari ide menu untuk takjil di sebuah swalayan. Anakku kelihatan tidak bersemangat. Hmm, memangnya ada apa sih di swalayan, selain cemilan kering, biskuit, roti..? Kurang greget, kata anakku.
Lorong demi lorong swalayan aku lewati. Hingga tiba di lorong makanan - minuman dingin dan es krim. Aha! Ada nih Aice Es Krim yang pastinya dingin menyegarkan dan setelah kucermati, ada jenis produk Aice  yang jarang dijual produsen lain. Namanya Aice Mochi Dessert, Es Krim yang dibalut kulit mochi yang kenyal-kenyal itu, cocok juga nih, buat menu takjil! Akhirnya aku ambil 10 bungkus Aice Mochi ini untuk menu takjil keluarga di rumah. Buat Surprise anak bungsuku yang notabene penggemar Es Krim. Di luar Ramadhan, kami memang sering jajan Es Krim. Entah mengapa di bulan Ramadhan ini kami melupakan Es Krim, ha ha ha, kalah dengan gorengan.
Tentu ada alasannya mengapa aku pilih Aice Mochi Dessert.
Pertama, bahan pembuatan Aice Es Krim tentu berkualitas karena salah satu bahannya adalah susu segar yang baik untuk pertumbuhan tubuh  anak  kita. Aku pernah dengar info bahwa orang Amerika itu tinggi-tinggi karena mereka gemar makan es krim. Berbeda dengan kita ya? Dessert Es Krim masih dianggap makanan kalangan menengah ke atas. Wah, tidak juga, lho. Harga es krim sebenarnya cukup terjangkau. Hanya saja kita belum terlalu menjadikannya sebagai alternatif cemilan sehat. Kita masih terbiasa dengan selera lama yang menunya mungkin kurang disukai anak.
Beda zaman, beda pula cara mendidik. Begitupula dengan makanannya. Mulai kini, anak harus dikenalkan beraneka ragam makanan yang ada. Namun bukan berarti bebas begitu saja. Kita tetap perlu menyeleksi makanan mana yang baik dan dibutuhkan keluarga mengikuti Konsep menu Bergizi, Beragam, Seimbang dan Aman (B2SA).
Saat berbuka Puasa, tubuh kita membutuhkan asupan makanan yang baik dan sehat serta tidak berlebihan, kira-kira seperti itu.
Bagaimana kalau kita berbuka dengan Aice Mochi Dessert saja? Selain segar, juga menyehatkan. Manis isian es krim dan kenyalnya Mochi, tentu disukai anak dan keluarga. 'Sesuatu' banget pokoknya. Dimakan ramai-ramai, bakalan seru!Â
Alasan kedua kita pilih Aice Mochi adalah bahwa inovasi pertama dari 'per es krim mochi-an'ini...selalu dari Aice. Produk Aice selalu bikin kangen. Kelebihannya, es krim di bagian tengahnya terisi banyak, dibalut kulit mochi yang kenyal, bisa ditarik-tarik  panjang.  Tahu tidak, ada anak temanku, jika membeli Aice Mochi, tidak pernah mengambil 1! Selalu 2 buah yang diambilnya! Saking sukanya dia dengan Aice Mochi yaa.Â
Selanjutnya yang paling diuntungkan adalah emak-emak ini, ha-ha-ha. Dengan adanya Aice Mochi Dessert ini, kita tidak perlu bingung lagi menentukan menu berbuka takjilnya! Taruh Aice Mochi di dalam wadah beserta bungkusnya, pasti sudah langsung diserbu anak-anak. Atau agar lebih menarik lagi, buka bungkus Aice Mochi, taruh isinya di atas piring, kemudian potong menjadi 2 bagian. Nah, akan kita dapati pemandangan indah dari bagian dalam Aice Mochi ini. Variasi warna dan rasanya yang menyenangkan lidah, membuat suasana berbuka menjadi lebih bersemangat! Ini ceritaku. Bagaimana dengan ceritamu?
