Mohon tunggu...
Estia Ningsih
Estia Ningsih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Kejarlah ilmu setinggi dan seluas-luasnya! Namun siapapun dirimu menjadi, tetaplah rendah hati! :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerajinan Tangan Bakul di Desa Tangsi Agung

1 November 2021   11:40 Diperbarui: 7 Oktober 2022   11:28 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Halo teman-teman, semoga selalu dalam keadaan sehat yaa...

Saat ini penulis akan membahas terkait salah satu produk kerajinan tangan dari salah satu warga yang tinggal di daerah Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Tangsi Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak paparan di bawah ini :)

Produk Kerajinan Anyaman Bambu: Bakul

Kerajinan anyaman merupakan salah satu jenis kerajinan yang dalam proses pembuatannya dilakukan dengan cara/teknik tindih-menindih atau silang-menyilang hingga akhirnya membentuk sebuah benda yang menarik. Bahan yang dipakai biasanya seperti bilah/lembaran dari bambu, daun pandan, janur, rotan, dan lain sebagainya.

Nah, dalam kesempatan kali ini, penulis akan berfokus pada kerajinan anyaman yang dibuat dari atau menggunakan bahan berupa bilah-bilah bambu.

Bertempat di Dusun V Desa Tangsi Agung, penulis bertemu salah satu warga bernama Nur Huda (60 tahun) yang merupakan salah seorang pengrajin anyaman bambu yang sudah berjalan sekitar 5 tahunan. Produk yang dibuat oleh Ibu Nur ini ialah suatu wadah yang sering kita kenal dengan sebutan bakul. 

Bakul yang dibuat tersebut terdiri dari bermacam-macam jenis, ada yang bakul dengan tali gendongan, ada juga bakul dengan tutup tanpa tali gendongan, tanpa tutup tanpa tali gendongan, bakul yang dikombinasikan dengan pernak-pernik, dan lain sebagainya baik dengan variasi warna ataupun yang original tanpa pewarna (warna alami bambu).

Dalam memproduksi kerajinan ini, Bu Nur tidak memiliki karyawan alias berjuang sendirian. Proses produksi yang dimulai dari mencari bahan mentah yakni bambu kemudian dilanjutkan dengan proses membelah-belah bambu, lalu mulai menganyam sembari menentukan model/jenis bakul apa yang dibuat, hingga menjual hasil kerajinan, ia lakukan dengan rasa semangat tinggi. Faktor ekonomi digadang-gadang menjadi alasan teratas bagi Bu Nur untuk membuat kerajinan bakul ini.

Adapun untuk proses penjualan produk bakul milik Bu Nur ini sudah dilakukan dengan upaya seperti menitipkan produk di tangan para pedagang pasar dan proses pesanan yang artinya masyarakat memesan terlebih dahulu untuk jumlah dan jenis bakul yang diinginkan baru kemudian dibuatkan oleh Bu Nur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun