Namun pemahaman ini tidak dimiliki oleh pemangku kebijakan dan masyarakat, sehingga mereka kurang waspada karena mengandalkan vaksin yang sudah diberikan. Pada akhirnya persoalan makin pelik oleh kemunculan berbagai varian baru.
Berbeda dengan Islam, Islam datang sebagai pemberi solusi bagi setiap persoalan kehidupan manusia tidak terkecuali persoalan pandemi dan mengatasi kemunculan varian lebih berbahaya, lebih dari itu penanganan pandemi Islam memiliki karakteristik khos yang begitu manusiawi.
Hal ini terlihat dari prinsip-prinsip Islam dalam penanganan pandemi dan tindakan yang harus dilakukan beserta metode pelaksanaannya. Tindakan lockdown atau penguncian area wabah adalah hal yang akan diambil tanpa ragu oleh Islam, seperti yang disyariatkan oleh Allah SWT Dzat Pencipta Kehidupan dan sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW “Apabila kalian mendengar wabah di suatu tempat maka janganlah memasuki tempat itu dan apabila terjadi wabah sedangkan kamu sedang berada di tempat itu maka janganlah keluar darinya” (HR.Imam Muslim)
Tindakan lockdown meniscayakan penanganan dilakukan segera tanpa harus mengulur waktu. Untuk keperluan penemuan teknologi, seperti alat pengetesan dan pembaruan teknologi vaksin negara juga akan melakukan riset dengan teknologi yang mumpuni serta berbasis penyelamatan nyawa rakyat. Disaat yang bersamaan mobilitas manusia dari, ke dan di area wabah akan segera dihentikan bersamaan dengan penguncian.
Tindakan yang harus dilakukan di area terjangkiti wabah adalah isolasi atau pemisahan orang yang sehat dari yang terinfeksi termasuk yang tanpa gejala. Tidak hanya diisolasi, yang terinfeksi haruslah segera diobati agar sembuh dan tidak lagi bisa menularkan. Disampaikan oleh Rasulullah SAW “Sesungguhnya Allah ketika menciptakan penyakit Allah ciptakan pula obatnya, maka berobatlah” (HR Imam Ahmad)
Karena dosis kuman atau virus di area wabah masih memungkinkan orang yang sehat tertular maka agar benar-benar tidak ada lagi rantai penularan baru, imunitas setiap orang harus dikuatkan dengan pola hidup yang menyehatkan fisik dan psikis sebagaimana tuntutan syariat Islam. Hal ini didukung dengan adanya pemimpin Islam yang berkapasitas yang berfungsi sebagai roin atau pengurus urusan umat. Pelaksanaan prinsip dan tindakan Islam tersebut hanya ada pada kepemimpinan Islam yang akan membawa rahmat keseluruh alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H