Sumber Ilustrasi : https://www.123rf.com/photo_47453799_low-mood-meaning-broken-hearted-and-heartbroken.html
Masalah kesehatan yang harus diperhatikan tidak hanya fisik saja. Ada kesehatan mental yang harus selalu dijaga. Ada istilah baru untuk orang-orang yang murung, malas apa-ngapain, tidak bersemangat dan pikiran kusut, mereka disebut Low Mood.
Jika dibiarkan loq mood ini akan masuk ketahap depresi. Gejalanya lebih parah, seperti hilang harapan, tidak memiliki gairah hidup, sulit konsentrasi, berkeinginan melukai diri sendiri, bahkan bunuh diri.
Tentu kita tidak ingin hal diatas menimpa diri. Lalu bagaimana kita bisa terhindar dari Low Mood ini ?
Low mood biasanya disebabkan oleh faktor eksternal yang membuat sedih, tertekan, atau kecewa. Misalnya, kehilangan sesuatu, mikir beban tugas atau hutang, dan segala hal yang membuat mood buruk.
Biasanya generasi milenial yang banyak terkena sindrome Low Mood. Sebenarnya Low Mood ini ada bentukan dari sistem hidup kapitalisme yang kita jalani sekarang. Karena kapitalisme membuat orang berpandangan bahwa hidup didunia hanya untuk meraih keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Standart kebahagian juga dibangun berdasarkan materi, sehingga jika ada masalah sedikit saja perkara duniawi langsung Low Mood.
Efek dari low mood ini membuat individu tidak produktif, menurut mereka booster satu-satunya itu adalah materi, uang, kekayaan dan ketenaranan. Kapan bangkitnya jika boosternya perkara duniawi tanpa dilandasi iman, akhirnya semakin jauh dari Tuhannya.
Pendidikan berbasis cara pandang kapitalis memisahkan agama dari kehidupan, akhirnya output yang dihasilkan adalah generasi yang tidak paham tujuan hidup dan bagaimana menjalani hidup sesuai tuntunan agamanya.
Maka tips paling ampuh menghindari low mood untuk generasi milenial terutama yang muslim adalah mengikuti kajian Islam secara kaffah. Dengan mengkaji Islam kaffah kita akan paham tujuan hidup seorang muslim yaitu beribadah kepada Allah. Perlu diingat, Allah menciptakan kita tidak lain untuk beribadah kepada-Nya seperti yang tercantum dalam Al Qur'an surat Ad Dzariyat ayat 56 yang artinyaÂ
"Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu"
Setiap orang yang memahami tujuan hidupnya, akan berupaya setiap langkahnya bernilai ibadah. Dia memahami bahwa waktu yg Allah berikan untuk hidup di dunia ini terbatas, sedangkan dia membutuhkan banyak amal untuk masuk surga.
Sehingga jika ada sesuatu yang membuat dia low mood, dia akan cepat bangkit karena tidak ingin menyia-nyiakan waktunya yang singkat di dunia gara-gara sesuatu yang sudah menjadi ketetapan Allah. Dia akan percaya jika Allah pembuat skenario terbaik. Saat ada masalah dia akan bersabar dan akan memetik pahala dari sabarnya tersebut dan bisa menghapus dosa-dosanya.
Rasulullah SAW bersabda :
"Tidaklah seorang muslim yang tertusuk duri hingga apa-apa yang lebih berat darinya kecuali dicatat baginya derajat dan dihapus darinya segala kesalahan" (HR.Muslim)
Setiap ujian dan kenikmatan yang diperoleh manusia berasal dari Allah. Saat memperoleh nikmat dia bersyukur, saat memperoleh musibah dia bersabar. Dan itu sebaik-baik perkara bagi seorang hamba.
Pemahaman semacam ini hanya bisa didapat dengan kuat saat kita mengkaji Islam. Tidak cukup dengan mengkaji Islam saja, kita juga harus mencerahkan pemikiran orang-orang disekitar kita dengan dakwah. Tentu akan sangat nyaman kehidupan kita saat berada ditengah-tengah lingkungan yang sehat mentalnya dan Islami. Kita akan tergerak untuk melakukan banyak kebaikan.
Islam sebagai agama yang syamilan dan kamilan memiliki tujuan pendidikan membentu kepribadian Islam yang utuh bagi generasi, untuk menghindarkan generasi dari distorsi tujuan hidup. Jadi jawaban dari berbagai virus mental ilness itu adalah Islam dan seperangkat aturannya. Yuk ngaji dan dakwah Islam kaffah.