Pasien cuci darah tidak perlu takut ke Rumah SakitÂ
Kebanyakan kasus kematian akibat infeksi COVID-19 terjadi pada pasien dengan komorbiditas atau pasien memiliki penyakit penyerta salah satunya yaitu penderita penyakit ginjal kronik. Skala keparahan efek infeksi sangat luas, dari yang tanpa gejala, mengalami gagal napas, kegagalan fungsi pada beberapa organ sekaligus, hingga kematian.Â
Mayoritas pasien cuci darah memiliki daya tahan tubuh di bawah rata-rata. Hal tersebut membuat risiko terinfeksi Covid-19 cenderung lebih besar. Sehingga beberapa pasien cuci darah saat ini mengaku takut untuk melakukan control ke Rumah Sakit terlebih jika muncul gejala demam, sesak, batuk dll karena takut divonis terpapar covid-19 ataupun tertular Covid 19 di Rumah Sakit.Â
Namun hal tersebut sangat membahayakan kondisi pasien hemodialisis karena jika gejala yang muncul dirumah tidak ditangani dengan segera dan dibiarkan saja tanpa penanganan yang tepat maka dapat memperburuk kondisi pasien bahkan dapat menyebabkan kematian.
Salah satu contoh upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di RSUP dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang khususnya di Instalasi Hemodialisis telah menerapkan protocol kesehatan yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). Sama halnya sebelum memasuki area rumah sakit, pasien yang akan menjalani hemodialisis harus terlebih dahulu diperiksa kesehatannya dengan benar, riwayat perjalanan pasien, mengukur suhu tubuh, mewajibkan menggunakan masker yang sesuai, cuci tangan dengan bersih menggunakan air mengalir atau hand sanitizer, pemeriksaan swab antigen setiap 1 bulan sekali oleh Rumah Sakit, Â juga diberi tahu cara dan etika batuk dan bersin yang benar.
Saat ini instalasi Hemodialisis RSMH memiliki fasilitas dengan layanan yang paripurna dan telah melakukan tindakan hemodialisis Covid-19 di ruang khusus terpisah (tekanan negatif) dengan alur khusus agar pasien cuci darah tidak berbaur antara pasien yang terinfeksi dan non infeksi, sehingga pelaksanaan hemodialisis di RSMH tetap aman.
Pasien cuci darah saat ini tidak perlu takut lagi untuk control dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit serta melakukan cuci darah dengan disiplin. Salah satu tips mencegah pasien cuci darah tertular covid-19 yaitu menghindari bepergian keluar kecuali ada kebutuhan yang sangat penting, selalu menjaga jarak aman dimanapun berada dengan menerapkan protocol kesehatan (menggunakan masker, mencuci tangan), menyediakan obat-obatan persediaan dirumah, Â membeli obat dilakukan dengan pesan antar, telemedicine, atau meminta bantuan orang lain untuk membelikan, dan menghubungi petugas rumah sakit apabila mengalami gejala atau berkontak dengan pasien positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H