Mohon tunggu...
Anisa Ayu
Anisa Ayu Mohon Tunggu... -

UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa dan Kognisi

21 November 2014   01:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:16 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bahasa (language) merupakan suatu sistem komunikasi yang digunakan untuk pertukaran informasi oleh makhluk hidup. Di dalam bahasa terdapat Hierarki Linguistik yakni ilmu yang mempelajari bahasa dengan topik pembelajaran meliputi struktur bahasa dan berfokus pada pendeskripsian suara, makna maupun tata bahasa. Hierarki Linguistik ini terbagi atas : Fonem (Phoneme), Morfem (Morpheme), Morfologi (Morphology), dan Sintaksis (Syntax).

Pada awalnya, aspek teori Chomsky yang paling kontroversial adalah gagasannya bahwa komponen yang paling penting dari bahasa bersifat bawaan (nature). Berlawanan dengan hal itu, Skinner menyanggah bahwa bahasa diperoleh melalui pembelajaran (nurture). Sebuah sudut pandang lain adalah adanya hipotesis yang menyatakan bahwa bahasa dan kemasakan biologis berjalan secara beriringan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Gagasan yang menyatakan bahwa bahasa kita mempengaruhi persepsidan konseptualitasi realita dikenal dengan hipotesis relativitas – linguistik atau hipotesis Whorf (Whorfian hypothesis).

Studi landasan neurologis bagi bahasa telah dilaksanakan melalui sejumlah cara, termasuk pemeriksaan klinis terhadap pasien – pasien yang mengalami kerusakan otak. Diantara cara – cara pemeriksaan tersebut antara lain :

1.Stimulasi Elektrik

Dalam pemeriksaan dengan pembedahan, para peneliti memberikan aliran listrik bertegangan rendah ke area pemrosesan bahasa yang kemudian dari penelitian tersebut ditemukan bahwa prosedur tersebut mengganggu kemampuan berrbicara. Eksperimen – eksperimen berikutnya yang menggunakan stimuli elektrik ke otak yang dilakukan oleh Ojemann (1991) menyingkapkan sejumlah data yang tak kalah menariknya mengenai otak dan bahasa. Ojemann mendukung penemuan Penfield.

2.Pemindahan PET

Keunggulan PET dibandingkan dengan stimuli elektrik adalah bahwa teknik ini tidak bersifat Invasive (tidak menimbulkan luka pada pasiennya) dan dapat diterapkan pada orang yang sehat. Sebaliknya, stimulasi elektrik umumnya dilaksanakan sebagai suatu eksperimen terhadap pasien – pasien yang menderita suatu gangguan.

Di lain cerita, Menjelang akhir abad ke – 19, saat psikologi eksperimen sedang dikembangkan dalam laboratorium – laboratorium di Jerman, Inggris dan Amerika, seorang peneliti Prancis bernama Emile Javal (1878) menemukan fenomena bahwa dalam proses membac mata manusia tidaklah mengamati huruf demi huruf secara berurutan, melainkan bergerak dalam loncatan – loncatan kecil yang disebut sebagai gerak sakadik (saccades). Membaca sendiri tidak bisa lepas dari apa yang disebut pemahaman dimana pemahaman merupakan suatu proses kognitif untuk mencari tahu makna sesuatu yang tertulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun