Mohon tunggu...
ESTHI DARMASTUTI
ESTHI DARMASTUTI Mohon Tunggu... -

Hope is a dream that never sleep

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demi Menuntut Ilmu

21 Desember 2010   01:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup diperantauan, jauh dari orang-orang terdekat sebelumnya tak pernah terpikirkan. Dalam bayangan, hidup jauh dari kota asal sangat menyenangkan karena bisa melihat keadaan dunia luar dan bisa merasakan suasana yang baru. Namun setelah menjalaninya, sungguh berbeda dari perkiraan. Menjalani hidup di lingkungan yang baru tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Selain harus beradaptasi dengan orang-orang baru, kita juga harus terbiasa tidak bertemu dengan orang-orang terdekat yang selalu ada setiap saat. Untuk pertama kalinya saya pergi ke kota Semarang hanya bermodalkan alamat menuju Universitas Diponegoro. Bagaimana keadaan kota Semarang, apa saja yang ada di kota Semarang, tidak ada pandangan sama sekali dalam pikiran saya. Saya jauh-jauh dari kota Malang, Jawa Timur menuju kota Semarang untuk menuntut ilmu sebagai mahasiswa ilmu keperawatan Universitas Diponegoro. Sungguh ironis perjalanan yang harus saya tempuh untuk menuju ke sana. Dari Malang saya harus berangkat pukul 19.30 dan sampai di Semarang pukul 4.30. Itupun jika tidak terjebak macet. Bila ada kemacetan lalu lintas waktu 12 jam saya habiskan di perjalanan. Sungguh melelahkan harus duduk di dalam bis selama 12 jam. Jarak yang jauh membuat saya jarang sekali pulang ke rumah tercinta di kota Malang. Dahulu setiap saat saya selalu bertemu keluarga di rumah, namun saat ini untuk bertemu ayah, ibu, dan adik sangat susah. Mungkin yang bisa dilakukan bila ingin bertemu hanya dengan mendengar suara mereka melalui telepon. Walaupun di rumah orang tua sering marah dan menasehati, sering bertengkar dengan adik, hal seperti itu yang ingin saya temukan saat ini. Setelah jauh, sangat terasa bahwa hidup jauh dari mereka sungguh tidak mengenakkan. Setiap saat saya selalu ingin pulang. Namun, keinginan untuk pulang tidak dapat diwujudkan dengan mudah mengingat waktu dan jarak yang harus saya tempuh. Selain itu, waktu libur yang pendek dan ongkos pulang yang lumayan membuat saya berpikir dua kali. Sungguh mengenaskan menjadi anak perantauan selalu di pusingkan dengan berbagai pilihan. Apapun yang terjadi saya harus tetap bertahan di Semarang. Menuntut ilmu hingga membuat keluarga bangga serta tidak menyia-nyiakan pengorbanan yang harus saya jalani dan usaha orang tua dalam memenuhi kehidupan saya hingga saat ini. Tetap semangat....... ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun