Kau adalah hujan di musim lalu,
jatuh perlahan, menyentuh hatiku.
Kini hanya sisa aroma,
yang mengingatkan aku pada luka.
Kita pernah jadi langit biru,
melukis harap di ujung waktu.
Namun senja datang terlalu cepat,
menghapus cerita yang sempat.
Bukan benci yang kupeluk,
hanya rindu yang tak lagi utuh.
Kita hanyalah masa,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!