Mohon tunggu...
Esther Susianti
Esther Susianti Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Life's too short to argue and fight.count your blessings,Value your friend and more on with your head held high and a smile for everyone..

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Selamat Datang Tahun 2014

4 Januari 2014   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo teman-teman Kompasiana, apa kabarnya di awal tahun baru 2014 ini  ? Setelah sebagian orang ikut menyaksikan dan merayakan penutupan akhir tahun 2013  di berbagai tempat ,diseluruh pelosok bumi yang semakin tidak menentu ini. Sebagian orang berharap akan menuai kebaikan dan kesuksesan dengan apa yang di kerjakannya,  sebagian orang murung dan resah karena bergumul dengan kekuatiran dan kesesakkan, dan sebagian lagi pasrah tanpa tahu apa yang harus di kerjakan lagi, seolah-olah penderitaan sudah menyatu dengan nasib mereka. Termasuk di manakah pembaca Kompasiana saat ini ?

Melihat tayangan televisi tentang perayaan  penutupan tahun 2013 di berbagai dunia, dengan berbagai-bagai acara yang di gelar, mulai dari musik lengkap dengan penyanyi-penyanyi tenar, tari-tarian, drama musikal, kembang api dan parade-parade lainnya, semuanya itu benar-benar memukau mata selayang pandang, menimbulkan berbagai decak kagum akan begitu beragamnya dan kreatifnya manusia ciptaan Tuhan ini, sehingga bibirkupun berdesah, tidak seharusnya terjadi krisis ekonomi ataupun perang antar individu,keluarga,umat,politik,maupun negara. Bukankah semuanya itu terjadi karena di picu ketamakan, keegoisan,iri,harga diri ,ketakutan, dan amarah ?

Bila melihat berita di dalam negeri, awal tahun sudah di mulai dengan berbagai sampah, kecelakaan dan keributan karena  petasan dan kembang api , kecelakaan kendaraan dan harga elpiji yang melambung tinggi sehingga membawa dampak yang tidak baik di berbagai area, semoga saja semuanya itu tetap tidak menghapus harapan-harapan yang baik di masa depan bagi orang-orang menengah dan menengah kebawah  yang kehidupannya semakin terjepit. Lucu juga ya, bila melihat janji-janji orang yang awalnya ingin memiliki kekuasaan dan kursi kepemimpinan, bagaimana dengan meyakinkannya dan kemantapannnya mereka dengan lantang berpidato, berdialog, dan berkampanye ,ternyata dalam aplikasinya tidak semudah dalam mengucapkannya.Mungkin juga karena di picu ketidak seimbangan,tidak harmonisnya antar individu maupun tim,dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya. Lalu bagaimana di tahun 2014 ini yang akan terjadi lagi pemilu ?

Memang tidaklah mudah mencari seorang pemimpin yang kuat,integritas,tulus, dan bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya dalam keadilan, karena terlalu banyak rintangan-rintangan dari internal maupun external yang harus di hadapi untuk masa  jaman yang semakin hilang karena arus kegelapan yang semakin menebal ini, tanpa campur tangan dari Sang KHalik itu sendiri. Sangatlah di butuhkan kerja sama dan kekompakan dalam menegakkan keadilan dan kebenaran di berbagai tempat antara para pemimpin dan yang di pimpin , untuk duduk dalam kerendahan hati dan mental melayani, sehingga tidak ada satupun di antara mereka yang membuka cela untuk virus ketamakan,kesombongan,dan iri hati ataupun untuk memperkaya diri sendiri merasuk jiwa yang akhirnya merugikan berbagai pihak, khususnya orang-orang  yang lebih lemah.

Pengalaman yang saya rasakan ketika berada di suatu organisasi, benar-benar membuka mata saya bagaimana menghadapi secara langsung orang-orang yang beraneka ragam pribadinya ,jabatan, status dan ras, sungguh suatu kerja keras dan cerdas, serta kerelaan untuk berkorban dalam menghadapi perindividu, bagi para pemimpin yang memang benar-benar memiliki panggilan di sana. Sedang fakta yang saya temui, banyak pemimpin yang hanya peduli dengan jabatan,target,agenda mereka dan bila ada orang-orang yang mengeluh akan sikap mereka, maka siasat terselubung yang kadang mereka gunakan untuk melumpuhkan atau mendepak orang yang mengkritiknya. Antara apa yang keluar dari mulut terkadang tidak sama dengan sikap mereka, karena lebih mengutamakan mencari penghormatan manusia. Apa yang mereka ajarkan terkadang menjadi slogan semata. Berbeda dengan presiden Afrika yang wafat beberapa bulan yang lalu, yang begitu meninggalkan kesan yang mendalam bagi orang-orang sedunia. Seorang sosok yang di kenal memiliki karakter pemimpin yang kuat, besar hati, pengampunan tanpa dendam serta demokrasi di hatinya. Adakah seorang pemimpin-pemimpin  seperti Nelson mandela akan di lahirkan di era globalisasi ini ?

Hanya kata sapaan ceria untuk menyambut  tahun 2014 ini yang berisi doa dan harapan untuk mengawali tahun dengan kerja yang  berdasar pada kebenaran dan keadilan untuk tujuan perdamaian dan kesuksesan di tahun-tahun mendatang bagi generasi penerus kita nantinya. Semoga terus mendapat kekuatan untuk membalas kejahatan dengan KEBAIKAN.

Amin

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun