Tahun 2014 benar-benar menjadi awal titik balik bagi kami sekeluarga, dimana suamiku memulai hidup yang baru dalam kesadaran dan kembali serumah denganku untuk melakukan fungsinya sebagai kepala keluarga dengan hati, maka Tuhanpun telah membuka jalan baginya sebuah pekerjaan yang di minatinya untuk dapat bersatu di Jakarta ini. Sebetulnya apapun yang memang kita harapkan entah itu benar atau salah, itulah yang akan kita dapatkan, karena saya masih ingat ketika penutupan tahun 2012 menuju tahun 2013 telah di warnai dengan pesimis dan keraguan oleh suamiku waktu itu dengan mimik wajah yang lesu dan memang di tahun 2013 itupun dia mengalami goncangan badai yang benar-benar tidak kita inginkan, dan sewaktu di penutupan tahin 2013 menuju awal 2014 suamiku merenungkan semua hasil yang telah di perolehnya dan mulai berniat memulai yang baru dengan perkataan penginsafan dan kerendahaan hati maka anugerah Tuhanpun mensuport niat hatinya dan membuka jalan baginya di awal bulan Februari 2014 ini, dengan menyediakan pekerjaan dan fasilitas yang luar biasa, sehingga kamipun dapat merasakan kedamaian dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan ini, dengan harapan yang terbaik dari Tuhan yang kami terima sekeluarga.
Dalam kehidupan ini memang di perlukan keterkaitan satu dengan yang lain antar sesama sehingga tercipta keharmonisan dalam jalan yang lurus dan benar sehingga apa yang kita terima dari hasil taburan yang kita kerjakannya itupun akan sesuai dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Sebenarnya yang menjadi masalah adalah apabila terdapat seseorang yang mementingkan dirinya sendiri dan iri hati sehingga timbullah ketamakan dan nafsu memiliki yang berlebihan sehingga tidak ada keseimbangan dalam mengelola dan akan mengejar kekuasaan untuk dapat memenuhi keinginan pribadi dan harga dirinya, ataupun mengejar keuntungan buta dalam bisnisnya agar dapat menimbun kekayaan  untuk keamaanan masa depan pribadinya dan disnatinya.
Belajar kebenaran memang di perlukan waktu seumur hidup untuk terus mengaplikasikannya dalam kesehari-harian kita, dan tidak demikian untuk sebuah kehancuran yang hanya memerlukan waktu lebih singkat dan mudah. Untuk hal inilah maka diperlukan kerendahan hati untuk seseorang mau berkaca, memeriksa dan mengobatinya, karena tidak ada manusia yang sempurna. Fungsi seorang pemimpinpun sebetulnya adalah memberi teladan untuk bergerak maju, yang sebelumnya dia sendiripun harus mampu memimpin dirinya sendiri untuk maju, tinggal pilihan apa yang di pilihnya, karena hiduppun adalah tidak lepas dari pilihan-pilihan.
Kerja sebuah tim amat di perlukan dalam segala hal, di mulai dari sebuah keluarga, bisnis, organisasi, maupun pemerintahan. Tentu saja yang amat di inginkan setiap orang adalah tim yang sukses untuk dapat memperoleh hasil yang sukses pula, tetapi tidak sedikit orang yang mau membayar harga untuk membentuk tim yang sukses karena mereka lebih suka yang instant dan gampang, intinya tidak mau repot. Memang mengatur manusia tidak segampang mengatur sebuah benda ,karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal inilah tantangan yang amat mencolok di berbagai aspek kehidupan yang terjadi saat ini dari dampak sebuah globalisasi, di mulai dari keluarga yang terdiri dari beberapa manusia, perusahaan, pabrik dan negara. Ketika perangkat-perangkat mesin mulai bertumbuh dan mendominasi kehidupan manusia, apakah kehidupan manusia semakin tentram dan sejahtera ?
Menjelang pemilihan umum akan dimulai untuk mendapatkan pemimpin -pemimpin baru yang di harapkan akan dapat memimpin negara tercinta ini dalam kesejahteraan yang merata. telah terdengar himbauan agar rakyat dapat memilih dengan cerdas sehingga apa yang telah di pilih rakyatpun tidak meleset dari harapan. Semoga saja yang mencalonkan diri benar-benar orang- orang  yang memiliki visi dan misi yang benar dari Tuhan sehingga mendapatkan kekuatan dan anugerahNya dalam memimpin Indonesia ke jalan yang benar, adil dan berintegritas sehingga keharmonisasian akan tercipta indah di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H