[caption id="attachment_403283" align="aligncenter" width="300" caption="Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (tengah) didampingi empat wakilnya, masing-masing (dari kiri) Abraham Lunggana, Mohamad Taufik, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan, usai rapat paripurna pengajuan hak angket ke Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, di Gedung DPRD DKI, Kamis (26/2/2015). (Kompas.com/Alsadad Rudi)"][/caption]
Bosan dengan tontonan DPRD versus Gubernur soal anggaran siluman. Bosan dengan tontonan DPRD yang hendak memanggil Veronica Tan, membuat saya jadi penasaran, seperti apa sih kinerja DPRD DKI kita ini, sehingga segala hal yang dilakukan Gubernur salah. Seolah DPRD ini selalu benar, dan memiliki kinerja lebih baik dari Ahok. Bahkan Ahok dipolisikan karena sombong – yang jika dicari sampai ujung gorong-gorong buntu pun, pasal sombong dalam KUHP ini tidak pernah ada.
Kisruh APBD 2015 ini adalah salah satu poin yang saya, sebagai masyarakat DKI, mempertanyakan. Yang namanya Anggaran Belanja 2015, seharusnya sudah selesai sebelum memasuki tahun 2015. Tapi, ini sudah Maret. Mengapa anggaran belum selesai dibahas? Apa saja kerja DPRD?
106 Anggota DPRD DKI resmi dilantik tanggal 25 Agustus 2014, otomatis sudah 6 bulan menjabat. Kinerjanya dapat dilihat di website resmi DPRD DKI. http://www.dprd-dkijakartaprov.go.id/.
Ini saja hasil kerja 106 orang ini selama 6 bulan:
1. Rapat Paripurna Istimewa Pengumuman Pengisian Jabatan Gubernur Provinsi DKI Jakarta (Jumat, 14 November 2014)
2. Rapat Paripurna Pengesahan Rancangan Peraturan Tata Tertib DPRD Provinsi DKI Jakarta (Jumat, 10 Oktober 2014)
3. Rapat Paripurna Penyampaian Pandangan Fraksi-Fraksi Terhadap Pengunduran Diri Dan Berhenti Gubernur Provinsi DKI Jakarta (Senin, 6 Oktober 2014)
4. Rapat Paripurna Istimewa Penyampaian Pidato Pengunduran Diri Gubernur Provinsi DKI Jakarta (Kamis, 2 Oktober 2014)
5. Rapat Paripurna Istimewa Pengucapan Sumpah/Janji Ketua Dan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta (Jumat, 26 September 2014)
Sudah. Itu saja. Saking sedikitnya sampai bisa di-copas di artikel pendek ini. 6 bulan kerja, 106 orang bergaji sekitar @Rp.30.000.000, dengan total pengeluaran negara selama 6 bulan Rp. 19,08 miliar ini hanya itu saja kerjanya.