Mohon tunggu...
Esther Lima
Esther Lima Mohon Tunggu... -

No Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebohongan Jokowi dan Estherwi

16 Maret 2014   02:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 11586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nama saya Esther Wijayanti. Tetangga saya memanggil saya Estherwi. Tentu saja anda tidak kenal saya. Karena saya bukan orang terkenal kayak Jokowi. Namun saya ingin berbagi pengalaman sebagai warga di lingkungan saya.

Belum lama ini, kami ada pergantian ketua RT. Karena ketua RT lama telah habis masa jabatannya dan pindah rumah. Pak RT baru orangnya tidak banyak bicara, tidak seperti bu RT yang galak bin bawel. Mewanti-wanti seluruh warga untuk menjaga kebersihan lingkungan rumahnya masing-masing, terutama selokan di depan rumah. Jadi, untuk menjaga agar lingkungan RT bersih, saya menjaga agar halaman rumah saya bersih, selokan depan rumah juga bersih. Saya juga membuat beberapa lubang biopori di halaman rumah, serta di depan rumah, di dekat pohon-pohon di tepi jalan.

Musim hujan datang. Halaman rumah saya kebanjiran. Aneh juga. Karena selokan saya sudah bersih. Lubang biopori juga sudah saya buat. Selidik punya selidik, ternyata hanya saya yang menjaga kebersihan selokan di depan rumah saya. Sementara selokan di depan rumah tetangga-tetangga saya dipenuhi sampah daun, lumpur dan kayu-kayu bekas. Pantas saja air tidak mengalir.

Saya panggil tukang yang biasa membersihkan komplek. Saya membayarnya untuk membersihkan selokan di depan rumah tetangga-tetangga saya. Seluruh gorong-gorong di depan gerbang tetangga-tetangga dibersihkan.

Hujan kembali turun. Rumah saya tidak lagi kebanjiran. Saya mendatangi rumah-rumah tetangga, memeriksa, apakah rumah mereka kebanjiran. Ternyata tidak. Upaya saya membersihkan lingkungan berhasil.

Namun saya malah jadi seorang pembohong. Tidak konsisten. Juga tidak bisa dipercaya.

Janji saya kepada pak RT dan tetangga adalah membersihkan selokan di depan rumah. Namun saya malah membersihkan selokan se-RT. Karena untuk punya rumah yang nyaman, seluruh lingkungan RT harus baik.

Hanya yang waras yang mampu menilai, kebohongan seperti apa yang saya buat serta dampaknya bagi kebaikan seluruh warga RT.

Kisah Estherwi ini mirip kisah Jokowi. Yang berjanji membenahi Jakarta, malah berencana membenahi Indonesia.

Hanya yang waras yang mampu menilai, kebohongan seperti apa yang dibuat Jokowi serta dampaknya bagi kebaikan seluruh warga Indonesia.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun