Pasar Ujungberung terletak di Kecamatan Ujungberung, Pasanggrahan. Luas wilayah Pasar tidak begitu luas dibandingkan dengan pasar di daerah lain yaitu  8.212 meter persegi.Â
Jenis penjual yang menetap maupun tidak di pasar Ujungberung sama beragamnya dengan pasar-pasar pada umumnya. Mayoritas menjual kebutuhan rumah tangga dan sembako. Jam oprasional Pasar Ujungberung adalah pukul 02.00 WIB sampai sekitar pukul 18.00 WIB. Semakin malam, semakin sedikit penjual yang berdagang dan beberapa wilayah pasar beralih menjadi tempat pedagang kuliner malam.
Selama hampir 2 tahun dilanda pandemi Pasar Ujungberung tidak pernah secara drastis dilanda kesulitan. Meskipun adanya penurunan jumlah pembeli sehingga berdampak kepada pendapatan penjual tetapi produtivitas pedagang di Pasar Ujungberung tetap berjalan sampai sekarang.
Hal ini dipengaruhi karena Pasar Ujungberung merupakan satu-satunya pasar terbesar di wilayah Bandung timur setelah Pasar Cicadas. Konsumen atau distributor yang datang membeli ke pasar Ujungberung tidak hanya berasal dari warga sekitar tetapi dari kawasan Cijambe sampai dengan Cibiru datang untuk membeli ke pasar Ujungberung.
Pembeli yang datang ke Pasar Ujungberung mayoritas adalah pemilik warung dan penjual usaha makanan atau pemilik restoran. Karena beragamnya pasokan kebutuhan yang dijual di pasar Ujungberung sehingga menjadi sasaran utama untuk mereka yang mau menjual kembali ataupun mengolahnya untuk dijual kembali.
Faktor lain adalah Pasar Ujungberung terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan masyarakat yang melewati jalan untuk mengetahui adanya Pasar Ujungberung. Pasar Ujungberung juga terletak di kawasan yang strategis dekat dengan rumah warga, alun-alun Ujungberung, dan kantor Kecamatan Ujungberung.
Faktor-faktor tersebut membantu bertahannya eksistensi pasar Ujungberung sampai saat ini dimana kondisi pasar sudah pulih kembali. Pasar Ujungberung sudah beroprasi selama 30 tahun dan dalam perkembangannya selalu ada kemajuan baik dari segi produktivitas pedagang, pasokan pembeli, dan tentunya bantuan pemerintah setempat dalam pembangunan dan bantuan lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H