Mohon tunggu...
Olivia Marsha Maritsa
Olivia Marsha Maritsa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya merupakan mahasiswi FK Unair yang saat ini semester 2

Selanjutnya

Tutup

Trip

Bangkitkan Ekonomi dengan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

7 Juli 2022   09:04 Diperbarui: 7 Juli 2022   09:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pengembangan kawasan industri halal dan Indonesia Islamic Science Park (IIS) di Kaki Jembatan Suramadu merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam membangkitkan wisata di kawasan tersebut. Dibangunnya Islamic Science Park merupakan modal infrasruktur secara holistik dalam pengembangan wisata halal. 

Wisata halal Bangkalan merupakan upaya menciptakan wisata sekaligus pelestarian tradisi dan budaya masyarakat sebagai upaya membangkitkan ekonomi lokal, tanpa menggores nilai moral dan tradisi wilayahnya. 

Wisata halal berfokus pada konsep extension of service dengan mengusung tiga kategori layanan, yaitu Need to have berarti destinasi dengan tempat ibadah dan makanan halal, Good to have bertujuan untuk mendapatkan destinasi berkesan, dan Nice to Have berarti Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. 

Konsep tersebut dijabarkan pada lima komponen, antara lain hotel halal, transportasi halal, makanan halal, paket tur halal, dan keuangan halal, yang bisa dijumpai di sini. Ide pengembangan wisata halal dengan memanfatkan potensi peningkatan ekonomi dari wisatawan pendatang tentu sangat membantu meningkatkan perekonomian lokal.

Destinasi wisata berbasis pemberdayaan masyarakat desa yang mengexpose budaya, nilai, serta potensi masyarakat Desa Lokal. Pengelolaan dilakukan bersama masyarakat dengan melibatkan berbagai komunitas desa dibantu perangkat desa dalam kordinasinya. 

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong pembangunan infrastruktur untuk pariwisata lokal di Pulau Madura, dengan berfokus pada turis lokal mengingat transaksi wisatawan lokal jauh lebih besar mencapai Rp1.400 triliun, sedangkan wisatawan asing hanya Rp300 triliun.

Menjalin mitra dengan UTM dalam pergelaran pariwisata halal di Bangkalan, yakin hal ini akan membangkitkan ekonomi dan banyak peluang usaha semakin terbuka terutama di bidang pariwisata. 

Data State of The Global Islamic Economy Report 2019 menyebutkan, jumlah pengeluaran wisatawan muslim dunia sebesar 200,3 miliar dolar AS atau sebesar 12 persen dari total pengeluaran wisatawan global sebesar 1,66 triliun dolar AS.  Menparekraf juga menjelaskan wisata halal juga telah menarik devisa dari moslem traveler dengan optimal.

Kegiatan dan fasilitas wisata halal yang sesuai dengan ajaran Islam seperti mushola yang nyaman, objek wisata tidak hanya untuk menikmati suatu budaya, fasilitas atau alam yang terdapat di destinasi wisata, tetapi juga mengajarkan nilai–nilai yang selaras dengan ajaran Islam, produk makanan ataupun oleh–oleh mempunyai standar dan sertifikat halal, penginapan mengarah kiblat, serta toilet yang bersih. 

Potensi SDA dan kearifan lokal dikelola dan dikemas sehingga menjadi layak dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi atau menjadi tempat untuk berdiam selama beberapa waktu oleh wisatawan. 

SDA dan Kearifan budaya lokal membentuk karakter unik yang menjadi konsep suatu destinasi wisata halal di Bangkalan. Destinasi wisata dengan kearifan lokal menjadi bagian dari penguatan branding kabupaten Bangkalan, dengan konsep Wisata Halal menjadi Value tambahan untuk memperkuat Brand Wisata Bangkalan sebagai destinasi yang memenuhi kebutuhan Moslem Tourism.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun