Tentunya Beliau memiliki alasan mengapa dirinya membuat sanggar paduan suara. Alasan yang begitu sederhana, yaitu dirinya ingin terus mengembangkan dan berbagi potensi yang dimilikinya dan ingin menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh pemuda/I yang ada di Kalimantan Barat. Bukan hanya itu, beliau juga ingin pemuda/I di Kalimantan Barat ini bisa membaca not angka. Hal yang mendorong dirinya melakukan ini karena, sekitar pada tahun 90-an, Kalimantan Barat mengikuti kompetisi Cipta Lagu di Bali dan pada saat itu Kalimantan Barat kalah. Hal ini dikarenakan tidak adanya kemampuan peserta dalam menuangkan lagu menjadi not angka.Â
      Beliau merupakan tipe orang yang pantang menyerah dengan apa yang ingin dicapainya. Beliau begitu gigih dan mempunyai kepribadian yang ramah. Dirinya mempunyai teman dimana-mana dan tidak peduli dengan status dirinya yang seorang Master Hukum. Siapa saja dapat menjadi temannya. Prinsip Beliau adalah bersyukurlah selalu terhadap apa yang kita miliki, ketika engkau mendapatkan berkat dan karunia yang lebih berikanla kepada siapa saja, karena rejeki kita sudah diatur oleh Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H