Mahasiswa KKN Untag Surabaya Melakukan Pembuatan Obat Pestisida dari Puntung Rokok dan Minuman Teh Herbal dari Tanaman Bunga Rosela dengan Madu

Patriot Mengabdi atau Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Dwi Nur Wahyudi, mahasiswa Fakultas Teknik, menggelar program pengabdian dengan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan jiwa empati dan kepedulian atas permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

KKN Non Regular 02 yang digelar di Rw 11 Semolowaru, Surabaya dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan yaitu Ibu Dona Rahayu Sugiharti, SS., M.Hum. Salah satu program yang dilaksanakan adalah Sosialisasi Pembuatan Obat Pestisida Dari Puntung Rokok & Pembuatan Minuman Teh Herbal Dari Tanaman Bunga Rosela di Rw 11 Semolowaru Surabaya. Dikarenakan permasalahan yang pertama yaitu banyaknya temuan puntung rokok yang tidak diolah & Pentingnya masyarakat untuk mengetahui manfaat dari minuman teh herbal dari tanaman bunga rosela. Sehingga pendampingan ini perlu untuk dilakukan guna mengembangkan potensi yang ada.

Pembuatan obat pestisida dari puntung rokok

Pada program kerja pertama yang dilaksanakan pada hari sabtu (18/05/2024) pukul 09.00 WIB di Balai RW 11 Semolowaru Surabaya yang dihadiri oleh anggota Kader Surabaya Hebat (KSH), mengenai pemanfaatan dan pengolahan puntung rokok menjadi obat pestisida pada tanaman ini kami memberikan sosialisasi bahwa dalam penggunaannya puntung rokok dijadikan sebagai alternatif bahan baku pembuatan pestisida nabati yang dinilai dapat menjadikan puntung rokok sebagai produk yang dapat didaur ulang, sehingga limbah pada puntung rokok di lingkungan akan berkurang. Pestisida yang terbuat dari bahan organik dan tumbuhan alami tanpa menggunakan bahan kimia. Oleh karena itu, setiap orang dapat membuat pestisida dengan mudah.

Pestisida juga memiliki beberapa keuntungan, seperti mudah dibuat, tidak menimbulkan resistensi hama pada tanaman seperti ulat, kutu dll, tidak mencemari lingkungan, aman digunakan karena tidak meninggalkan residu kimia pada tanaman, dan juga lebih hemat biaya dalam perawatan tanaman.

Pembuatan minuman teh herbal dari tanaman bunga rosela

Selanjutnya program kedua pada hari Minggu (26/05/2024) Pukul 09.00 WIB yang dilaksanakan di Taman RT 05 RW 11 Semolowaru Surabaya, yaitu pengolahan dan penanaman bunga rosella menjadi minuman teh herbal ini kami mulai untuk memberikan pengetahuan mengenai manfaat pengolahan bunga rosella menjadi teh herbal. Karena Pada umumnya masyarakat terbiasa minum teh dalam kehidupan kesehariannya.

Selama ini teh yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat berasal dari daun teh. Selain mengandung berbagai jenis zat gizi, teh juga merupakan komoditi yang mendatangkan keuntungan besar bagi negara. Seiring dengan bergulirnya waktu, saat ini dimunculkan teh yang dibuat bukan dari daun teh melainkan dari bunga rosella.

Perlahan-lahan teh rosella ini mulai digemari masyarakat. karena selain khasiatnya juga sensasi rasanya yang manis-manis masam membuat para pencinta teh tergila-gila dan pada dasarnya masyarakat membuat teh dengan menggunakan gula sebagai pemanis rasa namun akan lebih bermanfaat lagi apabila menggunakan madu.

Dengan rasa asam dalam bunga rosella merupakan perpaduan berbagai jenis asam seperti asam askorbat, asam sitrat, dan asam glikolic. Bahan aktif yang juga terdapat dalam rosella adalah peptin, antosianin, dan flavonoid yang bermanfaat untuk mencegah kanker, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah, dan sebagainya. Bukan hal yang mustahil jika suatu saat teh rosella dapat menggeser pamor teh biasa, mengingat rosella mudah dikembangkan dan dapat tumbuh bukan hanya di daerah berhawa dingin.

Dengan adanya sosialisasi pemanfaatan serta pengolahan puntung rokok menjadi obat pestisida pada tanaman dan penanaman serta pengolahan bunga rosella menjadi teh herbal ini dapat menjadikan RW 11 Semolowaru, Surabaya semakin dikenal, meningkatkan kreatifitas dan produktifitas warga & anggota Kader Surabaya Hebat (KSH) Rw 11 Semolowaru, Surabaya, mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadikan hasil yang memiliki nilai jual.