Mohon tunggu...
Essa Ratih  Komalasari
Essa Ratih Komalasari Mohon Tunggu... Guru - staff pengajar dalam satuan pendidikan

staff pengajar yang suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Gundah yang Menanti Tepi"

24 November 2020   19:18 Diperbarui: 24 November 2020   19:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semburat hitam diujung senja yang sepi

Menyadarkan kerlingan kerlingan bola mata sayu

Jerit tangis mencekam,membuat hati terasa remuk redam

Langit senja pun tak menyuratkan rona jingga

Luluh lantak...

Pertanda apakah yang akan menghinggapi ruang kosong ini ??

Ruang yang telah kering,laksana daun yang jatuh dari ranting rapuh terhempas semilir sang bayu

Ruang yang gersang,laksana gurun yang lama tak didatangi hujan dari langitNya

Ruang yang panas, laksana terlalap  si jago merah yang merajalela

Tak terkikis semua kecamuk rasa, tetap ada

Rimbunan daun sore yang terjatuh diujung pelataran menyadarkan ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun