Siapa bilang mengatur keuangan adalah hal mudah? apalagi sekarang banyak sekali di luar sana yang menarik untuk dibeli. Mau penghasilan berapapun jika tidak menahan selera dan menutup mata hati agar tidak tergoda dengan barang-barang yang menggoda di luar sana maka penghasilan itu akan habis begitu saja tanpa sisa untuk ditabung.
Sama seperti wanita di seluruh dunia yang menjadi manager  keuangan dikeluarganya, saya juga sebagai istri dan mama dari kedua anak kembar harus dapat menjadi manager keuangan yang dapat mengatur keuangan dari penghasilan per bulannya. Agar semua perencanaan keuangan dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik saya sendiri meminimalisir pengeluaran untuk keperluan saya pribadi. Seperti mengurangi budget untuk membeli sandang yang tidak perlu, mengurangi budget ke salon (cukup melakukan perawatan tubuh di rumah), dan lain sebagainya.
Sebagai seorang wanita yang telah berkeluarga dan memiliki anak, cerdas dalam mengelolah keuangan adalah hal wajib hukumnya dilakukan. kenapa?? satu alasan yang paling utama adalah : DEMI MEWUJUDKAN MIMPI ANAK-ANAK KELAK. di usia anak-anak ku yang hampir 3 tahun sudah sejak dini saya mempersiapkan tabungan khusus untuk mereka (tabungan berencana yang ditarik autodebet dari salah satu bank tempat saya menabung).
Dengan membuat tabungan untuk mereka di bank yang di jamin LPS paling tidak saya sedikit lebih aman dengan biaya pendidikan mereka kelak yang saya yakin berkali-kali lipat biaya nya dengan biaya pendidikan sekarang (karna inflasi). Kalau saat ini biaya kuliah di Fakultas kedokteran UI menghabiskan biaya Rp. 300 juta bisa jadi nanti sekitar 15 tahun kedepan biaya di Fakultas Kedokteran UI menghabiskan biaya Rp. 1,5 milyar. Apalagi jika saya lihat anak-anak sudah menunjukkan bakat dan kecerdasaannya. Jadi, sebagai seorang ibu saya tidak ingin mengecewakan anak-anak nanti di masa akan datang, ketika mereka minta kuliah di mana pun saya harus mampu secara finansial mewujudkan mimpi anak-anak ku kelak.
Beberapa Langkah-langkah yang saya lakukan dalam cerdas secara finansial adalah :
1. Bebas dari hutang / cicilan
Dulu sebelum menikah suami saya memiliki cicilan rumah senilai Rp. 5.000.000/bulan selama 5 tahun, dan saya sendiri saat itu masih bekerja di salah satu perusahaan swasta juga memiliki cicilan kredit mobil senilai Rp. 4.600.000 selama 4 tahun. Tahun 2010 kami menikah dan cicilan rumah dan mobil baru berjalan. Saya dan suami terus berkarir untuk ekomoni yang lebih baik dan juga untuk membayar ciclan...hiks.. karena fokus berkarir selama 4 tahun saya tidak hamil-hamil juga,...dan akhirnya tahun 2014 saya dinyatakan hamil dan lahirlah my twins.... Syukur nya saat anak-anak lahir seluruh cicilan kami LUNAS.. baik itu cicilan rumah dan mobil. Sejak saat itu saya dan suami berkomitmen untuk tidak ada hutang / cicilan... karena kalau ada cicilan pasti tiap bulannya kepikiran bayarin cicilan yang buat hidup tidak rileks dan happy.
2. Atur Penghasilan sesuai kebutuhan dan mencatatnya
Mengatur keuangan dan mencatatnya dengan baik adalah langkah selanjutnya dalam cerdas finansial. Â Seperti yang keluarga kami lakukan dengan alokasi pengeluaran :
- 15 % : bayar tagihan rutin (listrik, air, internet, telepon, tv kabel )
- 40 % : biaya kebutuhan dapur (belanja kebutuhan sehari-hari)