Menunjukkan dukungannya kepada industri eSports, Alibaba merupakan salah satu sponsor untuk Olimpiade 2028. Serta turnamen eSports terbesar di Cina yang sedang berlangsung minggu ini WESG 2017, merupakan turnamen eSports yang diselenggarakan raksasa e-commerce tersebut.
"Dalam komunikasi bersama komite Olimpiade, kami mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait nilai-nilainya, yakni mempromosikan perdamaian," ungkap ZhangDazhong, CEO dari Alisport yang memaparkan rencana besar Alibaba dalam eSports, melalui wawancara telepon dengan Bloomberg. "Maka dari itu, untuk pengembangan ke depan dari eSports, kita akan lebih fokus pada game yang berhubungan dengan olahraga ketimbang game yang menawarkan kekerasan dan pembunuhan".
Menambahkan pernyataannya, Zhang memberikan contoh game yang akan mereka dukung dalam Olimpiade yakni seperti sepakbola, car racing, dan game olahraga yang layak dikompetisikan. Hal ini tampaknya akan menggeser game-game besar seperti League of Legends dan PUBG yang dibuat oleh kompetitor Alibaba, Tencent Games.
Investasi Alibaba dalam eSports tahun ini mencapai 300 juta Yuan (atau sekitar 678 milyar rupiah) hingga bulan Maret. Salah satunya dengan mengadakan World Electronic Sports Games yang juga dihadiri oleh International Olympic Committee untuk mengobservasi pertandingan eSports.
Langkah Alibaba memasukkan eSports dalam Olimpiade dilanjutkan kerjasama dengan dewan Olimpiade di Asia untuk menghadirkan turnamen Ashgabar Asian Indoor 2017, serta Asian Games Jakarta 2018.
Pro dan Kontra Esports dalam Olimpiade
Meskipun sudah mendapatkan pengakuan resmi dari International Olympic Committee (IOC) pada November tahun lalu, yang menyatakan bahwa eSports sebagai salah satu cabang olahraga resmi untuk dipertandingkan dalam Olimpiade, namun masih saja ada pihak yang menentangnya.
Awal bulan ini, Reinhard Grindel, Presiden dari German Football Association (DFB) menyatakan bahwa eSports tidak akan masuk sebagai cabang olahraga selama masih berunsur kekerasan serta ambisi untuk menjadikan kompetisi game sebagai cabang resmi dalam Olimpiade adalah hal yang absurd.
Sobat eSports, bagaimana pendapatmu tentang hal ini? Apakah kamu setuju dengan anggapan bahwa game-game yang dapat masuk Olimpiade hanyalah yang tidak mengandung unsur kekerasan? Sebenarnya game-game eSports seperti apakah yang tidak mengandung unsur kekerasan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H